Demikianlah
kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang
dianugerahkan kepada kita
(Roma 12:6a)
Ayat
Firman Tuhan pada topik ini memberi gambaran pada kita bahwa tidak ada seorang
pun diantara kita yang sama. Kita berbeda dan unik.
Apakah
arti menjadi diri sendiri? Banyak orang mengartikan kalimat be your self dengan pemahaman yang
keliru. Be your self tidak hanya
cukup menjadi diri sendiri. Karena menjadi diri sendiri bisa positif, tapi bisa
juga negatif. Ada orang yang berprinsip, saya adalah saya, mau diterima ya
begini, nggak mau ya sudah. Akhirnya,
justru sisi negatiflah yang menonjol.
Karena
kita unik dan memiliki karunia yang khusus dari Allah, maka untuk berhasil
dalam hidup ini, kita tidak boleh menjadi seperti orang lain, tetapi harus
menjadi seperti diri sendiri. Kita boleh kagum dengan orang-orang hebat dan
berhasil juga dapat bergaul dengan mereka, tetapi kita harus yakin akan yang karunia
Tuhan kepada kita.
Menurut
pemahaman saya, kalimat be your self
berbicara tentang 2 hal penting tentang diri kita. Menjadi diri sendiri berarti
:
1. Mengenal diri kita dengan benar.
Kita
harus tahu persis seperti apa diri kita di hadapan Tuhan. Kita harus tahu bahwa
kita adalah ciptaan Tuhan yang mulia, berharga dan diciptakan dengan tujuan
yang jelas. Kita harus tahu apa kelebihan kita dan apa kelemahan kita.
Kegagalan yang paling fatal adalah di saat kita gagal mengenal siapa diri kita
sendiri dengan benar.
2. Berani mempertahankan keunikan yang ada
pada diri kita.
Sayangnya
banyak orang justru ingin menjadi imitasi daripada original. Buktinya banyak
orang selalu meniru-niru orang lain. Dalam dunia bisnis, meniru kesuksesan
orang lain adalah hal yang positif, tapi itu bukan berarti kita meninggalkan
keaslian atau keunikan yang ada pada diri kita. Ingatlah bahwa Tuhan
menciptakan kita unik dan berbeda dari yang lain supaya kita mempertahankan
keunikan kita. Alangkah bijaknya jika kita menggunakan keunikan kita tersebut
sebagai salah satu modal untuk mencapai kesuksesan.
Be
your self tidak hanya cukup menjadi diri sendiri, melainkan memaksimalkan
keunikan positif diri kita. Kita harus memiliki keyakinan yang dalam akan diri
kita dan kemampuan yang Tuhan berikan kepada kita.
0 komentar:
Posting Komentar