Ibrani 12:6-7
… tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan
kita,
supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.”
supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.”
(Ibrani
12:10b)
Suatu hari seorang dermawan mau menguji orang-orang yang ada
disekitar gedung kantornya. Dermawan tersebut naik ketingkat yang paling tinggi
dan mulai menebar lembar pecahan Rp. 5-10-20-50 dan Rp. 100 rb Dibawah gedung berkerumun banyak orang, tapi tak
seorang-pun "Yang peduli dan ingin cari tahu" darimana dan siapa yang
menabur uang-uang tersebut. Mereka sibuk saling berebut memunguti uang yg
berserakan.
Kemudian, sang
dermawan beralih menebar kerikil-kerikil kecil; dan sebagian kerikil-kerikil tersebut jatuh tepat
di atas kepala mereka. Menengadahlah mereka ke atas, berusaha
untuk "mencari tahu" darimana sumber kerikil-kerikil tersebut dan
siapa yang menjatuhkannya.
Saudaraku, Itulah
manusia, ketika kehidupannya baik-baik saja dan selalu diberkati, sebagian dari
mereka sibuk dan hanya terfokus dengan
berkat itu tanpa peduli dan tidak mau tahu pada "siapa" yang telah
memberinya, dan sedikit sekali yang mampu mengucap syukur serta mengingat akan
asal mula berkat tersebut. Mereka telah
melupakan bahwa segala sesuatu yang mereka dapatkan berasal dari Tuhan. Namun
ketika masalah, pergumulan, dan tantangan atau segala sesuatu yang tidak
mengenakkan terjadi di dalam hidup, maka mereka mereka mulai bersungut-sungut
dan menyalahkan Tuhan serta semua akan spontan mencari Tuhan.
Terkadang
Tuhan mengijinkan masalah atau sakit penyakit terjadi pada diri kita, supaya
kita tidak hanya menunduk dan sibuk dengan berkat-berkat yang DIA berikan. DIA
ingin kita menengadah ke atas, memandang kepadaNYA dan kembali mencari DIA
dengan segenap hati.
Oleh karena
itu, mengucap syukurlah dalam segala hal. Jangan hanya pada saat kita diberkati,
tetapi pada saat mengalami masalah, tekanan, juga sakit penyakit kita harus tetap mengucap
syukur dan selalu memandang kepadaNYA.
0 komentar:
Posting Komentar