".... Semoga kamu akan berakar dan berdasar dalam kasih ...."
(Efesus
3:17)
Karena
Allah lebih dahulu mengasihi kita, maka kita dijadikan mampu untuk mengasihi
bahkan dalam keadaan sukar sekali pun. Kasih itu tidak berasal dari
sumber-sumber manusiawi, melainkan dari Allah sendiri karena Ia tinggal di
dalam orang percaya dan mengasihinya (1 Yohanes 4:16-17). Hanya ketika kita
merasakan dan mengalami kasih Allah dan mengisi hati kita dengan kasih-Nya kita
dapat sungguh-sungguh mengasihi sesama manusia.
Karena
itu segala sesuatu dapat kita lakukan dalam kasih. Dengan melakukan segala sesuatu
berdasarkan kasih, kita memberi nilai baru kepada segala sesuatu yang kita
lakukan. Segala perbuatan yang dilakukan dalam kasih akan mendapat nilai plus.
Kasih itu umpama rempah-rempah yang menyedapkan segala masakan kita.
Iman
bekerja oleh kasih, I Korintus 13 memberikan kita gambaran tentang kasih antara
lain, kasih itu sabar. Ia tidak mencari jalan sendiri, bukan iri atau sombong
atau bangga. Bila Anda memilih kasih bukannya memilih cara Anda sendiri, tetapi
Anda sedang menunjukkan kepada semua orang bahwa Allah adalah tempat pertama
dalam hidup Anda.
Bila
segala sesuatu kita lakukan dalam kasih dan dengan kasih, semuanya mendapatkan
nilai baik dan berkenan kepada Allah
Hidup
tanpa kasih hanya menimbulkan kekacauan dalam hidup. Hidup tanpa kasih hanya menumbuhkan
kebencian dalam hidup ini. Karena itu, mari kita berusaha untuk menanamkan
nilai-nilai cinta kasih dalam hidup bersama. Dengan demikian, hidup bersama ini
menjadi kesempatan yang indah dan damai bagi semua orang.
Oleh
karena itu, mintalah kepada Tuhan untuk menunjukkan
kepada kita bagaimana untuk mengasihi orang lain lebih baik sehingga kita bisa
bertumbuh di dalam cinta kasih sesuai
ajaranNya.
Tuhan
memberkati.
0 komentar:
Posting Komentar