… harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya
oleh nafsunya yang menyesatkan, … dan mengenakan manusia baru,
yang telah
diciptakan menurut kehendak Allah …
Sebelum kita menerima janji Tuhan, Tuhan akan
memproses/mempersiapkan kita untuk menanggalkan manusia lama kita dan
mengenakan manusia baru di dalam Kristus, sehingga kita layak dan siap untuk
menerima janji Tuhan.
Dalam Khotbah ibadah pemuda, saya pernah
bertanya: “Siapa yang sudah menanggalkan
manusia lama dan mengenakan manusia baru?” Hampir semua anak-anak muda yang
hadir pada waktu itu, mengangkat tangan yang artinya sudah mengenakan manusia
baru. Kemudian saya bertanya lagi: “Bukti
atau alasannya apa?” Dan tidak ada satupun yang menjawab apalagi membuktikannya.
Mungkin ada yang berpikir bahwa di satu sisi ia
adalah manusia baru, tetapi di sisi lain masih manusia lama, karena masih jatuh
bangun di dalam dosa. Di satu sisi orang pecaya sebagai manusia baru yang
telah dibenarkan dan dikuduskan, namun di sisi lain adalah juga manusia lama
yang dalam eksistensinya masih bisa melakukan dosa. Apakah seperti itu?
Alkitab tidak mengajarkan konsep seperti itu. Dalam Roma 6: 6-7 dituliskan bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan
dan tubuh dosa telah hilang kuasanya, agar orang percaya tidak menghambakan
diri lagi kepada dosa. Karena orang yang telah diselamatkan telah mati bagi
dosa dan telah bebas dari dosa. Artinya orang Kristen hanya diberikan satu
pilihan dan satu hak sebagai orang percaya untuk hidup bagi kebenaran saja dan
bukan hidup bagi dosa, dengan kata lain orang Kristen harus hidup sebagai
manusia baru dan mematikan manusia lamanya.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri manusia
baru:
1. Mengenal
Kristus dengan benar.
Betapa pentingnya kita orang yang percaya
untuk mengenal Dia secara continue, seperti yang dikatakan oleh Paulus dalam (Filipi 3:10).
2. Percaya
kepada Yesus
Inilah dasar kekristenan. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yg
kita harapkan …” (Ibrani. 11:1).
3. Berbuah
Jika kita berani berkata bahwa kita sudah
manusia baru, maka tunjukanlah itu melalui buah-buah kebenaran dalam hidup
kita.
0 komentar:
Posting Komentar