Matius 10:31
Kejadian 1:26-27
“Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan
mulia, dan Aku ini mengasihi engkau,….”
( Yesaya 43:4)
Pada suatu hari, ada seorang anak SD yang
sedang duduk melamun seorang diri. Anak SD ini seperti biasanya setelah jam
istirahat tiba atau jam pulang tiba, dia langsung duduk membaca buku dan duduk
jauh dari teman-temannya. Anak ini adalah anak dari keluarga Kristen. Dari semenjak
kecil, anak ini sering sakit dan bahkan pernah demam tinggi yang menyebabkan
kelumpuhan pada kakinya sehingga dia harus memakai kursi roda ke sekolahnya.
Kemudian sang guru memperhatikannya, dan
mulai menyapa anak itu, sementara anak-anak yang lain sudah pulang dan sekolah
mulai sepi. Guru itu bertanya kepada anak itu "Nak,
tidakkah kamu mau memiliki banyak teman yang bisa mengerti dan memahami
dirimu?"
Lalu sang anak ini terdiam cukup lama.
Kemudian anak itu mengatakan, "Bu, siapa yang tidak mau mempunyai
teman? Saya mau mempunyai teman tapi siapa yang mau berteman dengan saya
sementara saya cacat, tanganpun cacat, saya malu bu. Dari semenjak saya lahir,
tangan saya cacat, kemudian saat saya kecil, demam pada tubuh saya tinggi dan
akibatnya saya cacat dan harus selamanya duduk di kursi roda ini. Tidak ada
orang yang memperdulikan saya bu, tidak ada satupun bahkan mama sayapun
membenci saya apalagi papa saya selalu memarahi saya setiap hari. Saya merasa
diri saya tidak berguna Bu, saya tidak berarti.”
Sang guru terdiam dan terharu melihat keadaan
anak itu akan tetapi kemudian sang guru mulai berkata "Nak,
walaupun kamu seperti itu, cacat, biarpun teman-teman tidak mengasihimu dan
bahkan papa dan mama membencimu tapi ingatlah Tuhan tidak pernah membencimu.
Tuhan menyayangimu sebagaimana adanya.
Saudaraku, Ketahuilah bahwa kita berharga di
mata Allah, bukan karena kita berbuat baik atau memiliki kelebihan tertentu,
sehingga Tuhan terkesan untuk menghargai, memberkati dan mengasihi kita. Kita
berharga di mata Allah, karena kita merupakan hasil karya Tuhan sendiri yang
diciptakan segambar dengan diri-Nya.
Jika satu burung pipit saja berharga di mata
Allah, apalagi dengan kita selaku ciptaan yang segambar dengan Allah, terbukti
Allah sangat peduli dengan apapun yang menjadi kebutuhan kita.
0 komentar:
Posting Komentar