"...dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat
baik"
(Titus 2:7a)

Sikap yang demikian tidaklah
disarankan Paulus kepada Titus, anak rohaninya yang sedang melayani di Kreta.
Titus dinasihatkan agar menjadi seorang
yang dapat diteladani. Ia harus lebih dulu melakukan apa yang baik ketika menasihatkan orang untuk
menguasai diri dalam segala hal (ayat 6).
Titus diharapkan untuk setia memberitakan firman
dengan benar (ayat 8) dan juga dapat menghidupi apa yang diajarkannya, sebab pemberitaan yang keliru dan
kesaksian yang buruk dari umat Tuhan akan
memberi celah bagi orang untuk tidak menghormati
Tuhan (bandingkan ayat 5). Sebaliknya, teladan yang diberikan dengan penuh kerendahan hati membuat lawan
tak bisa mencela dan Tuhan dipermuliakan
(bandingkan ayat 10).
Sudahkah kita menjadi teladan
dalam pelayanan kita? Apakah ucapan dan tindakan kita sudah selaras dalam
kebenaran? Adakah hal-hal yang perlu kita
perbaiki agar pelayanan tidak terhalang? Dalam keterbatasan kita, menjadi teladan pasti melibatkan banyak aspek hidup pribadi yang perlu dikoreksi. Namun, jika hal
itu akan membuat Tuhan makin dihormati
orang, bukankah kita akan bersukacita melakukannya?
–RH
SEBAGAIMANA YANG DILAKUKAN KRISTUS,
MENJADI TELADAN BERARTI MELAKUKAN LEBIH DULU
Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau
muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam
tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. (1Timotius 4:12)
0 komentar:
Posting Komentar