Filipi
2:1-11
"….melainkan
telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia."
(Filipi
2:7)
Hari-hari
ini, persaingan di segala aspek hidup membuat rendah hati menjadi tidak populer
dan setiap orang dituntut untuk menunjukkan keunggulan dari orang lain,
termasuk dengan cara yang tidak terpuji.
Sebagai
orang Kristen, kita tidak boleh bersikap seperti ini. Kita harus mengutamakan
kerendahan hati. Karena kerendahhatian merupakan ciri mutlak orang percaya
karena Allah membenci orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah
hati (I Petrus 5:5b).
Memang, Sebagai manusia kita
cenderung suka sekali beroleh pujian, sanjungan dan acungan hempol dari orang
lain atas segala jerih payah dan keberhasilan yang kita raih. Terlalu sering
kita “membusungkan
dada” ketika menyadari bahwa pelayanan kita lebih berhasil, gereja kita
lebih 'besar' dibanding gereja lain atau segala sesuatu yang ada pada diri kita
memiiliki nilai lebih dibandingkan dengan orang lain di sekitar kita. Firman
Tuhan mengingatkan, "Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan
uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan."(2 Korintus 10:18).
Saudaraku,
adalah sia-sia belaka bila kita meninggikan diri sendiri dan beroleh pujian
manusia tetapi hidup kita tidak berkenan di hadapan Tuhan! Kita perlu belajar
kepada pribadi Yesus yang datang ke dunia bukan dalam rangka mencari pujian
atau penghormatan dari manusia, melainkan karena mengasihi jiwa-jiwa yang
terhilang dan terbelenggu dosa supaya beroleh kelepasan dan kemenangan.
Selama
berada di bumi Yesus memang melakukan banyak mujizat, tetapi Dia melakukan
semua itu bukan untuk mempromosikan diri atau unjuk kebolehan agar namaNya
makin dikenal banyak orang dan beroleh pujian, melainkan untuk menggenapi
rencana Allah. Dia tak haus pujian dan penghormatan, bahkan rela merendahkan
diriNya dan menderita di atas kayu salib. Walau diperlakukan tidak adil dan
dianggap sama seperti penjahat sekali pun, Tesus tidak pernah membalas.
Direndahkan begitu rupa pun Yesus tetap taat kepada Bapa.
"Tinggi
hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan."
Amsal 18:12
0 komentar:
Posting Komentar