Matius 18:21-35
Kolose 3:13
“sehingga kamu sebaliknya harus mengampuni dan menghibur dia,..”
Kita semua membutuhkan pengampunan, karena kita semua pernah tersandung dan jatuh dalam kesalahan dan membutuhkan bantuan untuk bangkit lagi. Kita perlu memberikan pengampunan dan bersedia menerima kembali satu sama lain.
Kita tidak bisa memiliki persekutuan tanpa pengampunan, karena kepahitan dan dendam selalu menghancurkan persekutuan. Kadang-kadang kita saling menyakiti sengaja maupun tidak sengaja, tapi yang terbaik adalah menunjukkan pengampunan dan kasih karunia untuk menciptakan dan memelihara persekutuan.
TUHAN memotivasi kepada kita untuk menunjukkan belas kasihan kepada orang lain “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian” (Kolose 3:13) Setiap kali kita terluka oleh seseorang, kita memiliki pilihan: “Apakah saya akan menggunakan energi dan emosi untuk balas dendam?” Kita tidak boleh melakukannya.
Banyak orang enggan untuk menunjukkan belas kasihan karena mereka tidak memahami perbedaan antara kepercayaan dan pengampunan. Pengampunan adalah melepaskan masa lalu, sedangkan kepercayaan ada hubungannya dengan perilaku masa depan. Pengampunan haruslah segera diberikan, apakah seseorang meminta untuk itu atau tidak. Kepercayaan harus dibangun kembali dari waktu ke waktu. Kepercayaan membutuhkan catatan rekaman. Jika seseorang menyakiti kita berulang-ulang, kita diperintahkan oleh Allah untuk mengampuni mereka, tetapi kita tidak diharapkan untuk segera mempercayai mereka, dan kita tidak diharapkan untuk terus membiarkan mereka untuk menyakiti kita. Mereka harus membuktikan bahwa mereka telah berubah melalui kesempatan dari pengampunan yang mereka terima dari kita. (Actsone02)
0 komentar:
Posting Komentar