1
Korintus 1:18-31
"Sebab pemberitaan tentang salib
memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang
diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah."
( 1
Korintus 1:18)
Dari
jaman ke jaman, berita tentang salib Tuhan Yesus adalah satu berita yang sulit
diterima oleh siapapun. Berita tentang salib sulit diterima oleh orang Yahudi
yang tidak akan pernah berpikir juruselamat itu datang dari atas kayu salib,
sebab di dalam PL dikatakan “terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib”
(Gal.3:13, Ul.21:23) masakah Dia bisa menjadi juruselamat kita? Bagi mereka
salib tidak lebih dari lambang hukuman atau kutuk yang harus diderita oleh
pelaku kejahatan. Siapa pun yang mati tergantu di kayu salib dicap sebagai
orang hina dan tak berharga, sehingga berita salib
merupakan
kebodohan bagi orang-orang yang tidak percaya dan yang akan binasa, karena
mereka tidak memahami rencana Allah bagi dunia ini.
Rasul
Paulus tidak peduli betapa sulitnya orang menerima salib, tidak peduli
bagaimana pun salib dianggap bodoh oleh manusia. Tetapi karena dia tahu bahwa
itu adalah kekuatan Allah maka dia memberitakan terus tentang Yesus yang
tersalib. Menurut Paulus, kematian Kristus di kayu salib merupakan cara Allah
menunjukkan kuasa-Nya. Tegasnya, jalan salib adalah jalan yang dipakai Allah
untuk memperlihatkan kuasa-Nya. Jalan salib adalah jalan yang sengaja ditempuh
Yesus. Ini bukan jalan yang dipaksakan kepada diri-Nya. Dia datang ke dunia
memang untuk mati. Dan semua itu hanya bertumpu pada kata
"kasih". Kasih adalah satu-satunya alasan bagi Allah menempuh
jalan salib.
Bagaimana kita orang percaya menyikapi
berita salib? Salib adalah bukti kemenangan Kristus; Dia menang atas kutuk
dosa. Kebinasaan dan hukuman yang seharusnya kita tanggung telah ditimpakan
kepadaNya. Ia rela dihukum dan digantung pada salib supaya kutuk dosa yang
membelenggu manusia ditanggungkan dalam kematianNya. Kita patus bersyukur, oleh
anuegerahNya semata kita (orang-orang berdosa) dibenarkan dan diselamatkan dari
penghukuman kekal.
0 komentar:
Posting Komentar