MENGERTI RENCANA TUHAN

Yakobus 1:2-8

Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

(Yakobus 1:3)

Suatu hari ada seekor keledai milik dari seorang petani, jatuh ke dalam sumur kosong yang cukup dalam.  Keledai ini sangat sedih bahkan menangis, karena tuannya ini bukannya datang menolong dia tetapi malah mengajak semua tetangganya untuk menimbun sumur itu. Mereka semua mengambil sekop dan mulai menimbun sumur itu dengan tanah. Awalnya keledai ini merasa sangat sedih sehingga ia menagis sejadi-jadinya, ia kecewa bahkan sempat benci kepada tuannya karena merasa tuannya itu jahat, tidak memperdulikannya lagi, bukannya menolongnya tetapi malah mau membunuhnya dengan menguburnya hidu-hidup di dalam sumur yang kosong itu.

Beberpa saat kemudian keledai ini pun berhenti menangis, tersenyum dan merasa senang, ketika ia mengerti rencana dari tuannya itu kepadanya. Ternyata tuannya itu menimbun sumur itu bukan mau membunuhnya atau menguburnya hidup-hidup, tetapi malah sebaliknya, mau mengeluarkan dia dari dalam sumur asalkan keledai itu tidak menyerah dan mau berusaha dengan cara mengibaskan badanya dan mengangkat badannya ke atas. Itulah yang dilakukan oleh sang keledai ini, ketika para tetangga petani itu memasukan beberapa sekop tanah ke dalam sumur itu, ia langsung mengibaskan badannya dan selalu mengangkat badannya ke atas sehingga ia sampai pada permukaan sumur dan melangkah keluar dengan gembira.

Kehidupan manusia akan selalu dipenuhi oleh berbagai macam persoalan. Seringkali kita diijinkan oleh Tuhan mengalami persoalan dan berada dalam situasi yang sama dengan keledai tadi. Setiap persoalan dan kesulitan yang kita hadapi adalah batu pijakan yang akan membawa kita kembali dekat dengan Tuhan. Kita akan bisa keluar dari sumur pergumulan jikalau kita tidak menyerah pada keadaan, kibaskan kemauan dan semangat kita untuk mengangkat kita ke atas keluar dari sumur pergumulan itu.

Setiap keadaan dapat dipakai Tuhan untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang terus berusaha, mengerti dan mau tetap percaya pada rencana Tuhan. Walaupun diijinkan mengalami proses yang menyakitkan, percayalah bahwa apa yang Tuhan buat itu adalah baik (Roma 8:28). (fren)