TEMPAT PERLINDUNGAN

Mazmur 91;

Ulangan 31:8

“… Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakkan…”

( Mzm 37:39 )

Hidup bukanlah  tidur di atas kelopak bunga mawar yang indah dan wangi saja. Namun hidup ini penuh dengan dinamika, atau perubahan. Ada pasang surut dalam kehidupan yang pasti dialami oleh setiap orang. Ketika kita mengalami keadaan yang sulit dan mulai merosot, kita bagaikan dipaksa turun ke bawah, jauh dari puncak kejayaan hidup, masih saja ada jaminan yang kita miliki sebagai seorang Kristen, bahwa kita tidak akan tetap mengalaminya di sana. Tidak selamanya kita terus berada dalam lembah yang kelam.

Dalam setiap masalah, selalu ada terdapat hikmat dan pelajaran bagi kita, ketika orang mengatakan Anda sedang kepayahan atau kehabisan, yang perlu Anda lakukan adalah mengatakan pada diri sendiri bahwa anda masih kuat dan bersemangat. Alkitab mengatakan "Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati”.

Dalam proses kehidupan, yang harus kita lakukan adalah untuk terus berjalan tidak peduli situasi atau keadaan ekonomi, entahkah keadaannya sulit dan memprihatinkan pada saat ini, kita pasti akan tumbuh dan menjadi lebih baik lagi. Kebanyakan orang memiliki "naik" dan "turun" dalam kehidupan. Saudara-saudara, yang menjadi hal utama bukanlah apakah kita sedang berada di puncak keberhasilan dan kemapanan, atau berada di dasar jurang kegagalan dan kesengsaraan,  melainkan kepada siapa kita berharap dan bergantung.  TUHAN, adalah penulis dan yang akan menutup cerita dari hidup kita. Dialah yang menjadi tambatan iman kita yang sejati.

Saudara yang terkasih, kehidupan bisa saja membuat kita tertekan dan terpuruk, tetapi pandanglah terus kepada TUHAN. Dia adalah Allah yang setia. Dia adalah tempat perlindungan kita, Dia adalah pertolongan yang tak pernah mengecewakan ketika diperlukan. Andalkan TUHAN, sebab Dialah yang selalu menemani kita dalam setiap situasi kita, baik itu dalam susah ataupun dalam senang.  
Apakah setiap tawaran harus ditolak? Tergantung tujuannya. Apakah sesuai dengan firman Tuhan?

Bagaimana menyiasatinya? Mengenali tujuan setiap tawaran, lalu memakai kebenaran firman Tuhan dengan disertai sikap tegas menolaknya. (dyonn)