1 Tawarikh 14:8-17
"Allah
telah menerobos musuhku dengan perantaraanku seperti air menerobos"
(1 Tawarikh 14:11)
Semua orang pasti menginginkan
keberhasilan dalam hidupnya, tapi tidak semua orang bisa memperolehnya.
Mengapa? Ada banyak hal yang bisa membuat setiap orang itu gagal. Tetapi orang
yang gagal bukan berarti tidak bisa berhasil. Untuk meraih keberhasilan kita
harus tau kunci dari keberhasilan itu. Mari melihat pengalaman Daud dan
mengamati apa yang menjadi kunci keberhasilannya.
Kabar penobatan Daud menjadi raja
telah sampai di telinga orang Filistin dan mereka berencana menangkap Daud.
Peperangan bukanlah hal baru bagi Daud; kemenangan-kemenangan telah banyak ia
raih. Wajar jika ia dengan percaya diri dan dengan mengandalkan strategi perang
yang ia pelajari dari setiap pengalaman-pengalaman bersama pasukannya. Namun,
ternyata tidaklah demikian. Dalam dua kesempatan berbeda, Daud selalu bertanya
kepada Allah sebelum berperang (ayat 10, 14) dan kemudian menjalankan apa yang
telah diperintahkan Allah kepadanya (ayat 11, 15). Usai kemenangan gemilang
yang pertama, mengalir pengakuan dari mulut Daud: "Allah telah menerobos
musuhku dengan perantaraanku seperti air menerobos" (ayat 11). Ia mengaku
bahwa ia hanyalah perantara atau alat yang di pakai oleh Allah untuk menyatakan
kuasa-Nya kepada semua orang. Allahlah yang menerobos di antara kekuatan lawan;
masuk seperti air. "Bertanya kepada Tuhan" merupakan suatu sikap dan
perkataan secara tidak langsung, bahwa tanpa campur tangan Tuhan Daud tidak
mampu. Dengan kata lain Daud selalu “mengandalkan Tuhan" dalam menghadapi
setiap tantangan dan persoalan dalam hidupnya. Dengan bertanya kepada Tuhan,
sesungguhnya Daud tengah menundukkan diri pada kuasa-Nya, mengikuti cara Tuhan,
dan mengandalkan-Nya.
Bagaimana dengan kita? Dalam menjalani
hidup, kita kerap di perhadapkan pada pilihan, keputusan, dan tantangan yang
tak gampang. Apakah kita berdoa dan “bertanya kepada Tuhan” saat menghadapi
semua itu? Atau malah mencari pertolongan yang sia-sia yaitu diluar kuasa
Tuhan. Lebih jauh lagi, apakah dengan bertanya kepada-Nya, kita juga tengah
mengalasi hati dengan penundukan diri dan kesiapan diri menjalani perintah-Nya
menurut cara Tuhan? Ingat! Kunci keberhasilan adalah mengandalkan Tuhan
(Yeremia 17:7). Fren
0 komentar:
Posting Komentar