2 Timotius 1:3-18
“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan , melainkan roh yang membangkitkan keuatan, kasih dan ketertiban”
( 2 Timotius 1:7 )
Ada satu cerita yang menceritakan tentang tikus yang ketakutan karena melihat seeokor kucing. Itu sebabnya tikus tersebut pergi ke tukang sihir untuk menyulapnya menjadi kucing. Setelah tikus tersebut menjadi kucing, kembali lagi ia dicekam rasa takut karena melihat anjing. Maka segera ia kembali ke tukang sihir dan minta mengubahnya menjadi anjing. Maka iapun diubah menjadi anjing. Setelah ia menjadi anjing, lagi-lagi ia takut ketika bertemu dengan macan dan minta kepada tukang sihir untuk mengubahnya menjadi macan.
Tetapi ketika ia datang lagi dengan keluhan bahwa ia bertemu dengan pemburu, si tukang sihir menolak membantu lagi, “Akan saya ubah kamu menjadi tikus lagi, sebab sekalipun badanmu macan, nyalimu masih tetap nyali tikus.”
Saudaraku, perasaan takut adalah sesuatu yang biasa bagi manusia, tetapi menjadi salah ketika kita selalu dikuasai oleh perasaan takut. Ingatlah bahwa ketika kita percaya kepada Kristus, kita telah menjadi manusia baru. Oleh karena itu, jangan pernah membiarkan perasaan takut menguasai kita. Mungkin apa yang kita lihat di hadapan kita atau mungkin yang sedang kita hadapi sangat besar dan menakutkan, tetapi percayalah bahwa Yesus yang kita percayai dan kita sembah ada di dalam kita dan IA lebih besar dari kuasa apapun yang ada di dunia ini.
Saya melihat bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kita tidak bisa bertumbuh dalam iman dan kerohanian adalah karena kita membiarkan ketakutan itu menguasai kita. Semakin kita membiarkan ketakutan itu menguasai kita, maka kita akan semakin terpuruk dan semakin sulit untuk bertumbuh secara rohani. Mengapa? ketika kita membiarkan ketakutan itu menguasai kita itu artinya kita sedang mengecilkan kuasa Tuhan yang sangat besar.
Jadilah pribadi yang selalu percaya dan mengandalkan Tuhan. Apapun yang kita lihat dan hadapi, hadapilah itu dengan keyakinan bahwa Tuhan akan selalu menyertai kita. ?
0 komentar:
Posting Komentar