Roma 8:28
Obaja 1:12
“Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur,…”
( Pengkhotbah 7:14 )
Beberapa waktu yang lalu bangsa Indonesia kembali dikejutkan dengan satu peristiwa yang sangat menyedihkan yang kita kenal dengan peristiwa “Tragedi Sukhoi”. Apakah bisa dikatakan bahwa tragedi tersebut merupakan sebuah ujian bagi mereka yang mengalaminya? Betul sekali! Bahkan dapat kita katakan sebagai ujian yang sangat berat. Bayangkan bagaimana keadaan dari orang yang ditinggalkan oleh orang yang dikasihinya.
Ada beberapa hal yang harus kita pahami sehubungan dengan ujian, agar kita dapat berkata lebih bijak didalam menanggapi musibah demi musibah yang telah menimpa Saudara-saudara kita tersebut.
Setiap sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita sebenarnya adalah ujian bagi kita. Ujian bukan hanya terjadi ketika kita mendapatkan musibah. Ketika kita tidak mendapatkan musibah, sebetulnya ujian itupun sedang berlaku.
Ketika kita mendapatkan sesuatu yang sepertinya tidak sesuai dengan kehendak kita, ujiannya adalah: Masihkan kita tetap percaya kepada Tuhan? Masihkan kita akan berharap kepadaNYA?
Ketika kita tidak mendapatkan musibah, bahkan ketika kehidupan kita serba baik dan berkecukupan ujiannya adalah: Akankah kita berterima kasih kepada TUHAN? Akankah kita terus mengucap syukur kepadaNYA? Akankah kita tetap mengandalkanNYA dan mengatakan semua ini adalah kasih karuniaNYA? Akankah kita bertanggung jawab atas apa yang telah dilimpahkanNYA kepada kita? Akankah kita tetap rendah hati dan tidak menjadi sombong karena keberadaan kita yang diberkati TUHAN?
Jadi sebenarnya bukan hanya saat mengalami tragedi ini mereka diuji oleh Tuhan, ketika tidak mengalami tragedi inipun mereka sudah diuji oleh TUHAN, hanya saja sekarang ini jauh lebih berat.
Saudaraku, Ujian bukan hanya berlaku bagi mereka yang sedang mendapatkan penderitaan, namun bagi mereka juga yang melihatnya. Ujian bagi mereka yang melihat orang menderita adalah: Apakah kita akan menolong mereka sebagai wujud kasih kita? Adakah kita peduli dengan mendoakan agar TUHAN memberi kekuatan kepada mereka?
0 komentar:
Posting Komentar