Hosea 6:6
"TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada
orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya."
(Mazmur
147:11)
Seorang bapak bercerita
kepada temannya bahwa anaknya yang masih kecil suka membawakan secangkir kopi
yang dibuatkan istrinya setiap dia pulang bekerja dan akan memeluknya didepan
pintu. "Itu membuat rasa lelah saya bekerja dan terjebak macet di jalan
terbayar lunas", katanya sambil tersenyum senang. "Saya yakin tidak
ada ayah yang tidak bahagia mendapat sambutan seperti ini dari anaknya, kecuali
si ayah itu mati rasa", katanya lagi sambil tertawa.
Apa yang ia katakan benar.
Siapapun kita tentu merindukan perasaan dikasihi, dihargai dan dipedulikan dari
orang lain, terlebih dari orang yang kita sayang. Jika kita merasa seperti itu,
pernahkah kita berpikir bahwa Bapa Surgawi kita pun rindu untuk mendapat
sambutan penuh kasih sayang dari anak-anaknya?
Bila ada pertanyaan seberapa
banyak kita mengecewakan hati Tuhan, kita pasti akan menjawab: tidak bisa
dihitung. Karena memang terlalu sering kita mengecewakan hati Tuhan dan selalu
membuat Ia bersedih oleh karena pelanggaran-pelanggaran kita. Salah satu penyebabnya
adalah karena kita seringkali disibukkan dengan pemikiran bagaimana
menyenangkan hati manusia.
Jika demikian, apa yang
harus kita lakukan supaya bisa menyenangkan hati Tuhan?
Tuhan disenangkan jika kita hidup takut akan Tuhan
dan terus berharap kepadaNya (Mazmur 147:11). Takut akan Tuhan artinya
memandang Tuhan sebagai pribadi agung yang layak kita sanjung, puji dan hormati
sepenuh hati. Dengan kata lain, takut akan TUHAN artinya menaruh hormat yang
sungguh-sungguh kepada TUHAN yang disertai kasih dan ketaatan.
Hati Tuhan juga akan senang
bila kita mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Dia, yang berarti kita berjalan
dalam iman, karena Dia tahu apa yang terbaik bagi kita.
Selain itu, yang menjadi kesenangan hati Tuhan adalah
ketika kita mau mentaati firmanNya dengan sepenuh hati, karena ketaatan itu sebagai bukti bahwa kita
sangat mengasihi Tuhan.
Apakah kehidupan kita selama ini sudah menyenangkan
hati Tuhan ?
0 komentar:
Posting Komentar