”Tetapi
bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan
Juruselamat kita, Yesus Kristus….”
( 2 Petrus 3:18 )
Kisah ini berlangsung di Amerika
ketika seorang pengembara tiba di tepi Sungai Mississipi, ia tidak menemukan
jembatan untuk menyeberangi sungai tersebut. Tetapi pengembara itu sangat
beruntung karena saat itu musim dingin
dan permukaan sungai besar itu membeku. Namun, pengembara itu ragu-ragu untuk
melintasinya karena ia tidak tahu ketebalan lapisan es itu. Akhirnya, dengan
sangat berhati-hati, ia merangkak di atasnya sampai ke bagian tengah. Saat
itulah ia mendengar suara nyanyian di belakangnya. Dengan hati-hati ia menoleh,
dan ternyata dari tepi sungai yang berkabut, muncul pengembara lain,
mengendarai kereta kuda penuh muatan. Kedua orang itu melintasi lapisan es yang
sama, namun sampai ke seberang dengan cara yang berbeda. Mengapa demikian? Yang
satu meragukan ketebalan dan kekuatan lapisan es itu; yang lain mengenalinya
dengan baik.
Kalau kita melihat realita kehidupan
rohani kita, maka dapat dikatakan bahwa kira-kira seperti itu juga perjalanan
iman kita. Kita memiliki Firman Tuhan dan obyek atau landasan iman yang sama,
yakni Alkitab dan Tuhan Yesus Kristus. Namun, tingkat pengenalan atau
pengetahuan kita akan Dia berbeda-beda, dan hal itulah yang menentukan
perjalanan iman kita masing-masing. Karena itulah firman Tuhan mendorong kita
untuk bertumbuh dalam pengenalan kita akan Dia.
Saudaraku, perlu kita ingat dan sadari
betul bahwa tanpa pengenalan yang benar dan memadai akan Dia, mungkin akan
membawa kita sampai keseberang, tapi tidak akan membuat kita bisa menikmati
perjalanan sambil bersorak-sorak. Kita hanya bisa merangkak.
Bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan
akan membawa kita kepada pengenalan yang benar akan Tuhan, sekaligus memampukan
kita untuk tetap bersyukur dalam menghadapi segala sesuatu.
Ingat baik !!! semakin kita mengenal
Tuhan, semakin kita tahu cara terbaik mengerti kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar