Kejadian
2:1-25
“Muliakanlah
TUHAN dengan hartamu dan dengan segenap
hasil pertama dari segala
penghasilanmu,”
(
Amsal 3:9 )
Ada anggapan di antara orang percaya
bahwa hidup dalam kelimpahan atau kemewahan adalah hidup dalam dosa. Bahkan ada
orang percaya yang terkesan sangat berhati-hati dalam hidupnya dan mencurigai
kekayaan. Mereka berpikir bahwa kekayaan adalah sesuatu yang harus dihindari,
sesuatu yang harus terus diwaspadai. Alangkah bodohnya sikap seperti itu.
Ketika Allah menciptakan manusia, Dia
juga menyediakan segala sesuatu yang
berguna untuk manusia sehingga dapat hidup
dan berkarya di muka bumi ini. Dia
memberikan manusia banyak tumbuh-tumbuhan sebagai sumber makanan, Allah juga menempatkan
manusia di suatu tempat yang sangat baik untuk dijadikan tempat tinggal
manusia, yaitu taman Eden. Bahkan Allah mengatur pengairan di tanah itu dengan
membuat sungai yang bercabang empat mengairi taman Eden itu. Dalam
cabang-cabang sungai tersebut ada yang menyimpan emas dan ada juga terdapat
batu krisopas. Emas adalah logam mulia dan batu krisopas adalah batu permata,
keduanya barang mewah yang harganya sangat mahal. Dan Allah yang menciptakan
dan menyediakan emas dan batu krisopas bagi manusia untuk dipergunakan.Jika
Allah tidak menghendaki menikmati dan merasakan keuntungan dari emas dan batu
permata tersebut pastilah Allah tidak akan menempatkan itu di tempat manusia
berada.
Tetapi yang patut kita ingat dan
perhatikan bahwa semua kemewahan dan kekayaan bukanlah menjadi hal yang utama
dalam kehidupan kita. Jika kita dipercayakan Allah dengan segala kelimpahan
dalam kekayan dan kemewahan, itu berarti kita harus mempergunakannya untuk
memuliakan Allah. Kita harus melayani TUHAN dengan seluruh harta kekayaan kita.
Lewat kelimpahan kita memberkati yang lain sehingga nama TUHAN dipermuliakan.
Tetapi kalaupun kita dipercayakan hidup dalam kesederhanaan, kita dapat
melayani TUHAN dengan segala kesederhanaan kita.
Muliakan TUHAN dalam segala keberadaan
kita, baik dalam kelimpahan maupun dalam kesederhanaan. (dyonn)
0 komentar:
Posting Komentar