1
Timotius 2:1-7
Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik
dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan
dirinya.. supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya..
(1
Timotius 2:3,4)
Saya
membaca sebuah artikel yang ditulis oleh Barbara Taylor yang menceritakan
tentang seorang prajurit AS yang patut di teladani. Ceritanya seperti ini:
seorang prajurit militer Amerika bernama Ralph ditugaskan untuk menjemput
seorang profesor yang diundang sebagai pembicara di sebuah basis militer.
Ketika saling memperkenalkan diri, mereka menuju ketempat pengambilan kopor.
Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal yang sering dia
lakukan. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka. Kemudian
mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga
menolong orang yang tersesat dengan menunjukan arah yang benar. Setiap kali ia
kembali ke sisi profesor, senyuman selalu menghiasi wajahnya. “Dari mana anda
belajar melakukan hal-hal seperti itu?” tanya sang profesor. Melakukan apa?
Kata Ralph. “Dari mana anda belajar untuk hidup seperti itu?” “Oh,” kata Ralph,
“selama perang, saya kira.” Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di
Vietnam. Juga tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus
menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan
matanya. Katanya; “Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah.
Saya tak pernah tahu apakah langkah berikutnya merupakan pijakan terakhir,
sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan
tatkala mengangkat dan memijakan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan
merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira saat itulah saya menjalani kehidupan
seperti ini.” Merupakan suatu tindakan yang patut di teladani.
Kekasih Tuhan, Jika kita ingin menggapai kehidupan
yang berakhir dengan bahagia, tak ada jalan lain kecuali menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat,
mengikuti Dia setiap hari, dan bersuka cita atas kehidupan kekal yang menanti
kita. (HR)
0 komentar:
Posting Komentar