II Timotius 4:6-8
“Aku telah mengakhiri
pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara
Iman”
( II Timotius 6:7 )
David Livingstone dikenal
sebagai misionaris bagi orang-orang pedalaman Afrika. Awalnya tujuan Livingstone akan melayani di
Cina, namun pada waktu ia siap-siap akan berangkat terjadi perang madat di
Cina. Allah menggunakan perang tersebut untuk tujuan-Nya sendiri ialah dengan
mengirim David Livingstone ke Afrika. Suatu hari seekor singa besar
menyergapnya dan meremukan bahunya namun salah satu pembantunya
menyelamatkannya dan membunuh singa itu. Livingstone di bawah kepesisir, dan
dirawat di stasion misi Moffat. Anak perempuan Moffat yang bernama Mery jatuh
cinta kepada Livingstone, merekapun menikah dan dikaruniai lima orang anak.
Sementara melintasi dataran yang sangat luas di Afrika salah satu anak mereka
meninggal. Setelah peristiwa itu mereka memutuskan lebih aman istri dan
anak-anak kembali ke Skotlandia. Selama lima tahun Livingstone tidak melihat
istri dan anak-anaknya, tetapi Livingstone melanjutkan penyebaran Injil dan
masuk semakin dalam kepedalaman Afrika. Ketika anak-anak mereka sudah cukup besar,
Mery mengirim surat kepada suaminya bahwa ia akan pergi menemuinya, melayani
bersama dan menghabiskan sisa hidupnya bersama jiwa-jiwa yang tersesat di
Afrika. Berbulan-bulan Mery mengadakan perjalanan, sampai akhirnya bertemu
suaminya. Tetapi baru saja Mery tiba, ia diserang demam Afrika. Dr. Livingstone
mencurahkan seluruh keahliannya dalam ilmu kedokteran, namun akhirnya, Mery
meninggal. Dalam keadaan seperti itu Livingstone pun meratap seperti anak
kecil. Tak terkatakan beban, penderitaan, cobaan berat, kekecewaan yang
dipikulnya. Tak terhitung demam Afrika yang menyerang tubuhnya. Ia setengah
tuli karena demam rematik dan setengah buta gara-gara ranting pohon menghantam
matanya. Namun dia tetap melayani, masuk kedalam hutan Afrika. Dengan kasih
karunia dari Allah ia mampu melakukan semuanya itu bahkan mati di tempat di
mana dia melayani.
Teladan
yang diberi Livingstone akan membuat kita berpikir kembali, apakah kita sudah
benar-benar melayani Allah..? Kita mungkin berpikir sudah mencapai sesuatu yang
hebat dalam pelayanan kita, namun Livingstone punya cara untuk membuat kita
merasa rendah hati. (Hendra)
0 komentar:
Posting Komentar