banner ads
banner ads
Renungan Harian "The Light" Random Post
Masih Proses, Mohon Sabar Ya :GBU
Sponsored By :The Light Team

Rabu, 14 November 2012

SETIA SAMPAI AKHIR

Rabu, 14 November 2012
II Timotius 4:6-8

“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara Iman”
( II Timotius 6:7 )

  
David Livingstone dikenal sebagai misionaris bagi orang-orang pedalaman Afrika. Awalnya tujuan Livingstone akan melayani di Cina, namun pada waktu ia siap-siap akan berangkat terjadi perang madat di Cina. Allah menggunakan perang tersebut untuk tujuan-Nya sendiri ialah dengan mengirim David Livingstone ke Afrika. Suatu hari seekor singa besar menyergapnya dan meremukan bahunya namun salah satu pembantunya menyelamatkannya dan membunuh singa itu. Livingstone di bawah kepesisir, dan dirawat di stasion misi Moffat. Anak perempuan Moffat yang bernama Mery jatuh cinta kepada Livingstone, merekapun menikah dan dikaruniai lima orang anak. Sementara melintasi dataran yang sangat luas di Afrika salah satu anak mereka meninggal. Setelah peristiwa itu mereka memutuskan lebih aman istri dan anak-anak kembali ke Skotlandia. Selama lima tahun Livingstone tidak melihat istri dan anak-anaknya, tetapi Livingstone melanjutkan penyebaran Injil dan masuk semakin dalam kepedalaman Afrika. Ketika anak-anak mereka sudah cukup besar, Mery mengirim surat kepada suaminya bahwa ia akan pergi menemuinya, melayani bersama dan menghabiskan sisa hidupnya bersama jiwa-jiwa yang tersesat di Afrika. Berbulan-bulan Mery mengadakan perjalanan, sampai akhirnya bertemu suaminya. Tetapi baru saja Mery tiba, ia diserang demam Afrika. Dr. Livingstone mencurahkan seluruh keahliannya dalam ilmu kedokteran, namun akhirnya, Mery meninggal. Dalam keadaan seperti itu Livingstone pun meratap seperti anak kecil. Tak terkatakan beban, penderitaan, cobaan berat, kekecewaan yang dipikulnya. Tak terhitung demam Afrika yang menyerang tubuhnya. Ia setengah tuli karena demam rematik dan setengah buta gara-gara ranting pohon menghantam matanya. Namun dia tetap melayani, masuk kedalam hutan Afrika. Dengan kasih karunia dari Allah ia mampu melakukan semuanya itu bahkan mati di tempat di mana dia melayani.
Teladan yang diberi Livingstone akan membuat kita berpikir kembali, apakah kita sudah benar-benar melayani Allah..? Kita mungkin berpikir sudah mencapai sesuatu yang hebat dalam pelayanan kita, namun Livingstone punya cara untuk membuat kita merasa rendah hati. (Hendra)





Kekasih Tuhan !!!
Anda diberkati dengan RENUNGAN kami ?
Bagikan ke teman-teman Anda biar jadi berkat. GBU

0 komentar:

Posting Komentar

Tutorial Blog