“Berbahagialah orang yang mendapat hikmat,
orang yang memperoleh kepandaian,
karena keuntungannya melebihi keuntungan
perak,
dan hasilnya melebihi emas.”
(
Amsal 3:13-14)
Sebagaian orang akan menganggap bahwa orang yang berhikmat adalah orang yang
bisa mengerjakan segala sesuatu atau bisa menyelesaikan jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Orang yang menyelesaikan pendidikan sampai ke S-2 dianggan lebih
berhikmat daripada mereka yang hanya lulusan S-1 bahkan SMA. Tetapi hal ini
belum tentu benar. Kalau dari perspektif Alkitab orang yang lulus sekolah belum
tentu memiliki “hikmat” sebagaimana yang dimaksud dalam Alkitab.
Hikmat yang yang dari Tuhan hanya bisa kita
dapatkan jika kita benar-benar memiliki hati yang takut akan Tuhan. Dengan kata
lain, ketika kita orang percaya benar-benar taat melakukan segala perintah
ketetapannnya (melakukan kehendakNYA), hikmat itu akan diberikan kepada kita.
Jadi, kita yang harus terus berusaha mendapatkan hikmat itu. Bagaimana
caranya? “...jikalau engkau menerima perkataanku
dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, jikalau engkau mencarinya seperti
mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau
akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan
akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang
pengetahuan dan kepandaian.” ( Amsal 2:1,4-6 ).
Sadar atau tidak sadar setiap kesukaran,
kemunduran dan kegagalan yang kita alami dalam hidup ini, salah satunya adalah
karena kita menolak untuk mendengarkan hikmat ilahi dan membiarkan
keinginan daging mengambil alih. Setiap orang yang hidup hanya dengan
melakukan apa yang dirasa benar akan mengalami banyak kesukaran dalam hidupnya.
Apa yang dirasa benar biasanya berasal dari keinginan daging, keinginan emosi
kita, yaitu apa yang kita rasakan, pikirkan dan
apa yang kita inginkan.
Sebagai
orang percaya, di dalam hidup kita ada Roh Kudus yang adalah sumber hikmat itu.
Tetapi apabila kita hidup dalam kedagingan, hawa nafsu dan tidak mau tunduk
kepada kehendak Tuhan, hikmat tidak kita dapatkan. Sebaliknya, jika hidup kita
dipenuhi Roh Kudus, kita akan mengerti apa kehendak dan isi hati Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar