Daniel 3:1-30
"berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: Apakah benar,
hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak
menyembah
patung emas yang kudirikan itu?”
patung emas yang kudirikan itu?”
Tantangan dan pergumulan
tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan kita. Siapapun kita, semua ini pasti akan
kita jalani dan hadapi. Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah contoh dari
orang-orang yang mengasihi Tuhan, tapi tetap diijinkan Tuhan untuk menjalani
tantangan dan pergumulan. Tantangan dan pergumulan yang mereka hadapi bukanlah
biasa-biasa saja karena taruhannya adalah nyawa mereka.
Ketika ancaman api sudah di
depan mata, dengan lantang mereka berkata,”Jika Allah kami yang kami puja
sanggup melepaskan
kami, maka Ia akan
melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu,
ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa
kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang
tuanku dirikan itu." (Dan. 3:17-18). Betapa luar biasanya pernyataan ini.
Dan saya yakin hati Tuhan sangat tersentuh mendengar pengakuan iman seperti
itu. Saya membayangkan “Sorga langsung gempar”!
Beranikah kita mengucapkan
pernyataan iman seperti yang diucapkan oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego?
Bisakah kita tetap mengucap syukur seandainya jawaban doa Tuhan enggak sesuai
dengan harapan kita? Mampukah kita tetap berkata “Tuhan itu baik” meski
kenyataannya pahit bagi kita? Kita patut bersyukur memiliki Bapa yang begitu
baik. Tuhan tidak pernah meremehkan iman sebesar biji sesawi sekalipun. Ketika
kita sungguh-sungguh berdoa dengan iman, mempercayai Tuhan dengan sepenuh hati
- maka lihatlah Tuhan justru bekerja dengan cara-Nya yang ajaib menolong dan
menyelamatkan kita.
Karena iman mereka, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, selamat
dari dapur api. Dalam Daniel 3:25 Nebukadnezar berkata, “Tetapi ada empat orang
kulihat berjalan-jalan dengan bebas ditengah-tengah api itu; mereka tidak
terluka, dan keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Pernyataan Nebukadnezar
ini memberikan pengertian kepada kita bahwa Yesus sendiri hadir menyertai
Sadrakh, Mesakh dan Abednego, berjalan di dalam api untuk menyelamatkan mereka.
0 komentar:
Posting Komentar