“Maka Yesus berpaling dan berkata kepada
Petrus: Enyalah iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia”
(Matius 16:23)
Sampai hari ini Iblis tidak pernah berhenti
menyerang pikiran manusia, bahkan sementara membaca tulisan inipun Iblis sedang
berusaha menggangu pikiran para pembaca. Itu sebabnya selalu sebelum membaca
harus berdoa dulu. Dari Matius 16:23, kepada kita anak-anak-Nya Dia menyatakan
bahwa Tuhan sangat ingin kita berpikir seperti yang dipikirkan-Nya. Dan Tuhan
menunjukkan bahwa pikiran manusia tidak sama dengan pikiran Allah dan Iblis
dapat menunggangi pikiran kita. Kabar baiknya dari ayat tersebut adalah kita di
beri kesempatan oleh Tuhan untuk mengenal pikiran-Nya. Dengan kata lain, Tuhan
bersedia menyatakan pikiran-Nya kepada kita manusia yang berdosa ini. Tapi
kabar selanjutnya adalah pikiran manusia lebih cenderung berpikir dengan pola
berpikir normal manusia. Jika Allah ingin kita berpikir seperti yang
dipikirkan-Nya itu berarti Allah ingin kita bekerja bersama dengan Dia. Bekerja
dengan cara-cara-Nya. Bekerja dengan pengetahuan-Nya. Bekerja sesuai dengan
yang direncanakan-Nya. kenyataannya untuk mengenal pikiran-pikiran Allah tidaklah
semudah yang kita pikirkan. Salah memahami pikiran Allah akan membuat kita
tersesat. So, berpikir seperti yang dipikirkan
Allah menuntut kita memahami semua Firman-Nya dengan benar. Kita harus
benar-benar memberi waktu untuk Firman-Nya. kita harus sangat bergairah untuk
mendengar dan mengerti Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah semua apa yang Tuhan
pikirkan. Kita akan mengenal dan mengerti bahwa yang kita pikirkan adalah
pikiran Tuhan karena kita telah mengerti Firman Tuhan dengan benar. Pikiran
Allah pasti akan membuat kita mangalami pembaharuan akal budi, sebab akal budi
manusia sangat jauh berbeda dengan akal budi Allah. Pikiran Allah menuntut kita
untuk mempercayai kebenaran-Nya, walaupun menurut dunia itu tidak masuk akal.
renungkanlah Firman-Nya dan temukan pikiran-pikiran Tuhan didalamnya.
Merenungkan adalah cara berpikir yang difokuskan pada Firman Tuhan. (SE)
0 komentar:
Posting Komentar