“Karena itu haruslah kamu sempurna,
sama seperti Bapamu yang di sorga
adalah sempurna”
Siapakah manusia? Dalam
kitab Kejadian, dicatat bahwa manusia diciptakan dari debu tanah. Catatan ini
sungguh baik untuk dipikirkan, karena jika melihat bahwa semua yang ganteng,
gagah, cantik dan anggun, ternyata hanya debu tanah. Tapi semua kita yang dari
debu tanah ini dengan jujur harus mengakui bahwa kita sangat ingin dilihat oleh
orang lain sempurna. Semua orang mengejar kata sempurna ini. Dan kata sempurna
ini pula yang telah membuat banyak orang kehilangan harga dirinya sebagai anak
Tuhan. Namun begitu, Firman Tuhan mengajarkan kita untuk menjadi sempurna.
Sempurna seperti Bapa. Apakah ini mungkin? Jawabannya sangat mungkin, sebab
jika ini tidak mungkin maka perintah ‘untuk menjadi sempurna’ ini salah. Tapi
Tuhan kita adalah Tuhan yang tak pernah salah memberi perintah. Dalam bahasa
asli Alkitab, kata sempurna (teleios) secara harafiah berarti menghasilkan
hidup secara sempurna dengan berpolakan Kristus. Menghasilkan pola berpikir dan
karakter seperti Kristus. Itulah kesempurnaan yang Tuhan perintahkan.
Kesempurnaan yang sudah diteladankan langsung oleh Sang Pemberi perintah. Dan
kesempurnaan ini hanya bisa dinikmati dengan mengenal dan mengerti semua yang
diajarkan oleh Yesus dengan benar. Kita boleh tahu Firman Tuhan tapi apakah
kita mengerti? Dan sesudah mengerti apakah kita melakukan? Langkah-langkah ini
harus kita renungkan, karena kesempurnaan di dalam Tuhan hanya akan kita
nikmati jika kita selalu punya gairah untuk mengerti Firman Tuhan dan sangat
berhasrat untuk melakukannya. Kesempurnaan yang ditawarkan dunia sangat jauh
berbeda dengan kesempuranaan yang diinginkan Tuhan. Ingat, sempurna seperti
Kristus bukan sempurna menurut pandangan manusia manapun yang ada di dunia ini.
Dan hal yang paling penting adalah bahwa Tuhan yang menginginkan kesempurnaan,
kita manusia jangan pernah menuntut kesempurnaan. Mau sempurna? TAAT. Selamat
berjuang…! (SE)
0 komentar:
Posting Komentar