2 Samuel 12:1-14
Mazmur 51:1-21
“Hati
yang patah dan
remuk,
tak
akan Kau pandang hina, ya
Allah”
(Mazmur 51:17)
Tidak ada orang Kristen yang tidak mengenal
Daud. Salah satu tokoh Alkitab yang sangat terkenal. Daud adalah raja yang
dipilih oleh Tuhan karena ia berkenan di hati Tuhan. Akan tetapi, sekalipun
demikian Daud tetap manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan. Salah satu
kesalahan Daud yang paling fatal adalah pada saat ia merebut Batsyeba yang
notabene istri dari Uria, salah seorang prajuritnya. Untuk mewujudkan
keinginannya, Daud menggunakan cara yang jahat, yaitu dengan sengaja
menempatkan Uria di garis depan medan
pertempuran sehingga ia
mati terbunuh.
Skandal Daud yang sangat memalukan ini
kemudian dibongkar oleh Nabi Natan. Pada saat dosanya dibongkar, sebetulnya
Daud bisa saja menjadi tersinggung dan marah atas kelancangan Nabi Natan
terhadapnya karena ia adalah raja. Bahkan dengan mudah ia juga bisa memerintah
prajuritnya untuk menghabisi Nabi Natan, sehingga ia tidak akan kehilangan
muka. Tetapi Daud tidak melakukannya. Ia juga tidak mencoba berdalih dan
mencari kambing hitam atas hal yang telah diperbuatnya. Sebaliknya, dengan hati
hancur Daud mengakui dengan kejujuran semua kesalahan, pelanggaran dan dosa
besar yang telah diperbuatnya (Mazmur 51:3-8).
Saudaraku,
terkadang Tuhan memakai orang lain untuk menegur dan membongkar dosa yang telah
kita buat. Yang penting, bagaimana kita meresponi teguran yang demikian.
Biarlah kita mau belajar rendah hati dan dengan hati hancur bersedia mengakui
kesalahan-kesalahan kita. Sebab hanya dengan begitu kita akan mendapat
pemulihan dan pengampunan Allah.
Ingatlah
bahwa sebuah kedewasaan rohani bukan berarti sempurna tanpa cacat. Kedewasaan
rohani adalah sikap seseorang yang dengan hati besar berani jujur dan terbuka
untuk mengakui setiap kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat.
0 komentar:
Posting Komentar