Amsal 11:24-31
Siapa banyak memberi berkat, diberi
kelimpahan, siapa memberi minum,
ia sendiri akan diberi minum”
(Amsal 11:25)
Di dalam Alkitab banyak menceritakan tentang
Danau Galilea dan Laut Mati. Rupanya, Danau Galilea dan Laut Mati di Palestina
memiliki karakteristik yang berbeda. Masing-masing memiliki keunikan. Di Danau
Galilea hidup banyak ikan. Para nelayan biasa menangkap ikan di sana. Di
sekitarnya hidup bermacam tumbuhan hijau dan subur. Hal ini sangat jauh berbeda
dengan Laut Mati. Air Laut Mati banyak mengandung garam, sehingga tak ada
makhluk hidup yang mampu bertahan di sana. Daerah di sekelilingnya pun kering
dan gersang.
Mengapa bisa demikian? Rupanya begini, Danau
Galilea memperoleh air dari sungai-sungai kecil yang ada di sekitarnya, lalu
mengalirkannya ke Sungai Yordan. Membuat tanah di sepanjang aliran antara danau
itu dengan Sungai Yordan menjadi subur. Sebaliknya, Laut Mati memperoleh air
dari Sungai Yordan, tetapi ia tidak mengalirkannya ke mana pun. Laut itu sama
sekali tidak punya saluran keluar.
Karakterisitij dari Danau Galilea dan Laut
mati ini ada hikmahnya bagi kita. Hikmahnya adalah, bahwa membagi berkat itu
menyenangkan sekaligus menguntungkan bahkan menyehatkan. Bukan saja bagi orang
yang menerima, melainkan juga bagi yang memberi. Maka, jangan menganggap bahwa
dengan membagi berkat kepada yang lain, seolah-olah kita melulu yang berkorban.
Tidak. Sebab pada saat kita memberi, saat itu juga sebetulnya kita menerima, walaupun
mungkin dalam bentuk yang berbeda. Berkat yang kita tebar akan selalu
"berbunga" dan "berbuah". Sebaliknya, berkat yang kita
simpan hanya untuk diri sendiri malah bisa membusuk.
Sebagai
orang kristiani yang adalah pengikut Kristus, kita dipanggil untuk menjadi
penyalur berkat, seperti Danau Galilea; bukan menjadi penimbun berkat seperti
Laut Mati. Dengan memberi kita mendapat, dengan menahan berkat kita justru akan
kehilangan. “Berilah dan kamu akan
diberi” (Lukas 6:38a).
0 komentar:
Posting Komentar