Oleh karena Aku tahu, bahwa engkau tegar
tengkuk,
keras kepala dan kepala batu,
keras kepala dan kepala batu,
maka Aku memberitahukannya kepadamu dari
sejak dahulu; sebelum hal itu menjadi kenyataan…
(Yesaya 48:4-5)
Ada sebuah kisah lama
tentang seorang kapten sebuah kapal yang sedang berlayar dalam malam yang gelap
dan kelam. Kapten tersebut tiba-tiba memperhatikan sebuah sinar trang langsung
didepannya, dan ia tahu bahwa kapalnya sedang ada dalam jalur tabrakan dengan
terang itu. Ia bergegas ke radio dan mengirimkan suatu pesan darurat, dengan
menuntut kapal tersebut untuk merubah jalurnya sepuluh derajat ke timur.
Beberapa detik kemudian, ia
menerima sebuah pesan jawaban. Pesan itu berkata, “Tidak dapat melakukannya.
Ubahlah jalur Anda sepuluh derajat ke barat.”
Kapten itu menjadi marah. Ia
mengirimkan pesan tidak jelas
lainnya. “Aku adalah seorang kapten angkatan laut. Aku
menuntutmu mengubah jalurmu.”
Ia menerima pesan kembali
beberapa detik kemudian. Pesan itu berbunyi, “Aku adalah kelasi kelas dua.
Tidak dapat melakukannya. Ubahlah jalur Anda.”
Kapten itu sekarang sangat
marah. Ia mengirimkan sebuah pesan terakhir. Bunyinya, “Aku adalah sebuah kapal
perang, dan aku tidak mau mengubah jalurku!”
Ia mendapat pesan pendek
sebagai jawaban. Bunyinya, “Aku adalah sebuah mercusuar. Itu pilihan Anda, pak.
Firman Tuhan merupakan
mercusuar bagi kita yang mengajarkan kepada kita untuk menjadi orang yang
lembut hati, bukan yang keras hati. Orang yang keras hati disebut sebagai orang
yang bodoh.
Ketika Firman Tuhan menegur
kita, jangan suka mengabaikannya. Sekali kita mengabaikannya, dua kali kita
membiarkannya, lama-lama kita benar-benar menjadi tuli dan tidak bisa lagi
mendengar suara-Nya. Adalah lebih bijaksana bila kita memiliki hati yang
lembut, yang mudah menerima teguran dan mengakui kesalahan. Dengan demikian
kita bisa memperbaiki kesalahan itu segera sebelum jadi bola salju yang terus
membesar.
Ketika Firman Tuhan menegur
kita, jangan mengabaikannya. Ketika nasihat ortu dilontarkan, jangan
mengabaikannya. Jangan menjadikan telinga kita sendiri menjadi tuli. Justru
pertajam pendengaranmu menjadi semakin peka dari hari ke hari.
ALLAH MENGASIHI ORANG YANG
RENDAH HATI
0 komentar:
Posting Komentar