Matius
18:1-5
“Sedangkan siapa saja yang merendahkan diri dan menjadi
seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga“
(Matius 18:4)
Milton Rokeach, seorang psikolog,
menceritakan tentang kesulitan yang dia alami ketika menghadapi pasien yang
memiliki kelainan yang unik. Ia merasa
kewalahan menyembuhkan tiga pasiennya yang menderita "sindrom
Mesias". Ketiga pasiennya ini menganggap dirinya sebagai penyelamat dunia.
Ia mengalami kesulitan sekali menyadarkan ketiganya tentang siapa mereka
sebenarnya.
Suatu kali, mereka bertiga diajak berdiskusi
dalam suatu terapi kelompok. Orang pertama berkata, "Akulah Mesias, anak
Allah yang diutus menyelamatkan dunia." "Bohong! Dari mana kamu
tahu?" bantah orang kedua. "Tuhan berbicara kepadaku," jawab
orang pertama. Tiba-tiba orang ketiga berseru: "Siapa bilang? Aku tak
pernah berkata begitu kepadamu!"
Saudaraku, Para murid Yesus pun pernah
mengalami sindrom Mesias saat mereka mempersoalkan siapa di antara mereka yang
terbesar. Tiap-tiap orang merasa paling unggul, paling layak, paling berjasa,
atau paling rohani. Masing-masing menganggap bahwa dirinyalah lebih hebat dari
yang lain. Itu sebabnya Yesus meminta mereka agar bertobat dan menjadi seperti
anak kecil. Seorang anak tidak memedulikan status atau gengsi. Anak kecil tidak
peduli dengan kebutuhan hidupnya karena mereka tahu bahwa orangtuanya akan
menyediakannya bagi mereka. Ia mengakui dirinya tak berdaya dan bergantung
sepenuhnya pada orang lain. Inilah kerendahan hati sejati. Jika ingin masuk ke
dalam kerajaan surga, seseorang tak boleh merasa dirinya berjasa.
Sindrom
seperti ini bisa juga terjadi di gereja. Banyak konflik terjadi karena orang
saling bersaing, berebut kuasa, atau merasa dirinya hadir sebagai
"penyelamat". Yang senior berkata, "Karena sayalah, gereja ini
berdiri!" Yang yunior berkata, "Kamilah pembaru gereja. Tanpa kami,
gereja ini sudah mati ditelan tradisi!" Berhati-hatilah! Ketika kita
membangun kerajaan kita sendiri, bisa-bisa kita semakin jauh dari kerajaan-Nya
0 komentar:
Posting Komentar