I
Korintus 3:5-15
“Baik
yang menanam mau-pun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima
upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri”
( I Korintus 3:8)
Kadang kala kita merasa putus asa karena apa
yang kita kerjakan bagi Tuhan tampaknya gagal. Anak-anak di kelas Sekolah
Minggu yang kita ajar tampak gelisah dan kurang memerhatikan apa yang kita
sampaikan. Para tetangga yang coba kita perkenalkan kepada Injil tampak acuh
tak acuh. Para anggota keluarga kita sendiri tampak jauh dari Tuhan. Dunia yang
kita doakan dengan penuh kesungguhan di hadirat Allah tampaknya kian hari kian
kejam dan anti terhadap orang kristiani. Semua ini membuat keputusasaan kita
semakin mendalam.
Perhatikanlah perkataan seorang rohaniwan
asal Salvador yang dibunuh karena kritiknya yang berani atas kekerasan dan
ketidakadilan. Ia menulis demikian, "Kita menanam benih yang kelak akan
tumbuh. Kita menyirami benih yang telah ditanam, karena kita tahu bahwa benih
itu menawarkan janji yang akan terwujud di masa yang akan datang. Kita
meletakkan dasar yang kelak membutuhkan pertumbuhan lebih lanjut …. Kita
tidak dapat melakukan semuanya, dan itu artinya harus ada kerelaan untuk
melepaskan."
Sikap seperti ini akan membantu kita untuk
mengerjakan perkara-perkara kecil, dan membuka "kesempatan yang akan
dimasuki dan dikerjakan selebihnya oleh anugerah Tuhan". Sikap seperti ini
akan terus memotivasi kita dan akan membuat kita tetap optimis dangan apa yang
kita kerjakan.
Sama seperti di atas, Rasul Paulus juga
mendorong kita untuk setia pada tugas kita dan menantikan Allah yang
"memberi pertumbuhan" (1 Kor
3:6,7). Lakukanlah apa yang menjadi bagian kita dan Tuhan akan melakukan apa
yang menjadi bagianNya. Yang terpenting kita tetap setia di tempat dimana kita
dipercayakan olehNya.
Jangan biarkan kekecewaan dan keputusasaan
menghentikan langkah kita. Sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh Allah,
pekerjaan kita akan menghasilkan buah.
0 komentar:
Posting Komentar