Lukas 21:1-4
“…
Adalah lebih berbahagia memberi daripada
menerima.”
(Kisah
20:35)
Ada sebuah pernyataan ”Uang membuat anda
lebih bahagia apabila digunakan untuk keperluan orang lain.” Tetapi pada
kenyataannya tidak semua orang setuju akan pernyataan tersebut. Orang sudah
biasa dengan pemahaman bahwa yang paling beruntung adalah menerima uang, dan
ada didalam benak bahwa si pemberi uang pastilah rugi.
Pada suatu hari seorang mahasiswa dan dosen
sedang berjalan bersama. Ketika didalam perjalanan merekan menemukan
sepasang sepatu butut
di pinggir jalan.
Mereka yakin kalau sepatu itu milik pekerja
buruh yang bekerja disekitar situ. Mahasiswa tersebut mempunyai sebuah ide ”
Mari kita sembunyikan sepatu itu dan bersembunyi sambil melihat reaksi orang
tersebut.” Dosen itu menjawab “Dik, tidak seharusnya kita
bersenang-senang dengan mengorbankan orang miskin. Engkau dapat melakukan hal
yang lebih baik. Caranya dengan memasukan uang kedalam sepatu tersebut dan kita
bersembunyi didalam semak sambil melihat reaksinya.”
Mereka melakukan seperti yang dikatakan dosen
tersebut. Tak lama kemudian datanglah empunya sepatu tersebut, ketika ia
memasukan kakinya kedalam salah satu sepatu ia merasakan ada sesuatu yang
mengganjal. Ia pun merogoh kedalam sepatu, ia tampak heran dan terkejut melihat
isi di dalam sepatu itu adalah uang. Ia melihat sekeliling apakah ada orang
disekitarnya. Lalu ia memasukan uang itu kedalam kantongnya sambil memasang
sepau yang lain. Tapi, lagi-lagi ada yang mengganjal dan sepatu itu pun berisi
uang pula. Ia tersungkur ke tanah dan berdoa mengucap syukur kepada Tuhan, ia
berdoa mengucap syukur bahwa istrinya yang sedang sakit keras serta anaknya
yang kelaparan karena tidak ada uang. Ia bersyukur atas kemurahan yang Tuhan
berikan melalui orang yang tidak dikenal.
Melihat kejadian tersebut, mahasiswa itu
menangis dan terharu lalu berkata kepada dosennya ” Anda telah memberikan
saya pelajaran berharga. Kini aku mengerti apa yang tertulis di Alkitab bahwa
lebih berbahagia memberi daripada menerima.”
Memberi
tidak harus menunggu saat kita dalam kelimpahan.
0 komentar:
Posting Komentar