Roma
12:9-21
"Hendaklah
kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama, ……
Janganlah menganggap dirimu
pandai"
( Roma
12:16 )
Ada
suatu cerita dongeng dari negeri tiongkok yang sangat menarik. Alkisah ada
orang tua yang memiliki tujuh orang anak kembar. Setiap anak diberikan kekuatan
ajaib oleh orang tuanya. Ada yang memiliki kekuatan api, tanah, air, angin dan
lain sebagainya. Suatu kali orang tuanya memberikan suatu tugas khusus kepada
anak-anak-Nya.
Untuk
menyelesaikan tugas ini, mereka harus bekerja sama dan menggunakan kekuatan
mereka masing-masing. Sebelum menyelesaikan tugas tersebut, menguji coba dulu
kekuatan mereka. Masing-masing menunjukkan kekuatan mereka. Ketika melihat
saudara kembarnya yang lain, yang satu mulai berpikir bahwa kekuatan dirinyalah
yang lebih baik dari yang lain. Kemudian masing-masing menganggap diri mereka
lebih unggul dari yang lainnya.
Mereka
mulai memandang negatif saudara kembar yang lainnya. Mereka
mulai adu kekuatan dan saling melukai. Mereka sibuk dengan urusan
mereka sendiri dan melupakan tugas yang diberikan oleh orang tuanya yang harus
mereka kerjakan bersama-sama.
Ketujuh
anak kembar ini lupa bahwa mereka adalah saudara kembar, yang mempunyai orang
tua yang sama. Kekuatan yang berasal dari orang tua mereka. Mereka juga lupa untuk
menyelesaikan tugas mereka.
Sebenarnya
di mana letak permasalahannya sehingga mereka bisa melupakan semuanya
itu? Masalahnya berawal ketika ketujuh anak kembar ini memiliki pikiran
bahwa diri mereka sendirilah yang paling hebat. Ketika mereka mulai mengeksklusifan
diri mereka.
Saudaraku,
dari cerita ini, kita bisa menarik sesuatu yang baik, bahwa dengan
mengeksklusifkan diri itu dapat menimbulkan masalah. Kita harus waspada karena
kita bisa saja terjebak pada pemikiran yang sama, bahwa bisa saja kita menganggap
bahwa saya atau kelompok saya lebih baik dari yang lain. Cerita ketujuh anak
kembar ini ingin menyampaikan masalah moralitas saja. Tuhan Yesus tidak
menginginkan kita untuk memiliki karakter yang mengeksklusifkan diri dari
sesama orang percaya.
0 komentar:
Posting Komentar