Mazmur 49: 1-
“mereka
yang percaya akan harta bendanya,
dan memegahkan diri dengan banyaknya kekayaan
mereka”
(Mazmur 49: 7)
Seringkali
kita sebagai orang Kristen merasa rendah diri di hadapan orang yang kaya, atau
yang memiliki kuasa, sehingga kita tidak berani memberitakan Injil kepada
orang-orang sedemikian. Padahal kita sama-sama manusia ciptaan Allah, yang
tidak memiliki apa-apapun yang dapat dibanggakan di hadapan Allah. Lebih lagi
kita sebagai anak-anak Tuhan, dengan tetap rendah hati dapat mengatakan bahwa
kita memiliki kebahagiaan sejati. Jangan lupa, orang-orang kaya dan atau
berkuasa kalau tidak memiliki Kristus di dalam hati, belum tentu bahagia. Kebahagiaan
mereka jika ada, itupun pasti tidak hakiki.
Pemazmur
di dalam hikmat Tuhan mengajak kita merenungkan kembali kebenaran ini:
kekayaan, hikmat dan kuasa tidak dapat membeli kehidupan. Semua hal tersebut
yang menjadi pegangan selama ini tidak dapat menolong mencegah kematian datang
(5-14).
Persoalannya
adalah banyak orang tertipu oleh apa yang di tangannya. Mereka merasa yakin
bahwa dengan apa yang mereka miliki, kekayaan, hikmat, ataupun kekuasaan dapat
menyelamatkan dirinya, pemazmur mengajar di dalam “hikmat Ilahi” bahwa hanya
Tuhan saja yang mampu membebaskan seseorang dari kebinasaan. Paling tidak
itulah pengalaman si pemazmur (ayat 15).
Maka
sekarang ia mengajak kita semua untuk tidak usah minder terhadap mereka yang
membanggakan kekayaannya, atau hikmatnya, atau kekuasaannya (ayat16). Kita
memiliki sesuatu yang lebih baik dab lebih berharga daripada semua hal
tersebut. Kita dimiliki Allah pemilik hidup. Maka dari itu, justru kita harus
berani untuk berkata-kata, menegur dalam kasih orang-orang yang terlalu percaya
diri tersebut. Mereka akan binasa bila hanya mengandalkan apa yang mereka
miliki. Mereka harus menjadi milik Allah. Tugas kita adalah memberitakan
kebenaran itu. Supaya mereka juga bisa mengerti apa maksud dan kehendak Tuhan
dalam hidupnya.
0 komentar:
Posting Komentar