Matius 12:20-21
"Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.”
"Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.”
( Yesaya 40:29 )
Manusia adalah insan yang tidak sempurna, memiliki kelemahan dan keterbatasan. Dengan keberadaan ini, adalah wajar untuk dapat berbuat kesalahan. Dan wajar pula ketika berbuat kesalahan, akan timbul rasa penyesalan dan kekecewaan atau perasaan sakit.
Sangat dipahami dalam keadaan seperti ini akan ada suatu proses di mana kita mencari penyebab kesalahan dan mulai untuk melimpahkan seluruh rasa bersalah dan ketidaknyamanan yang kita alami. Mungkin kita menyalahkan waktu, situasi atau orang-orang, atau bahkan mungkin kita mulai menyalahkan diri sendiri. Ini adalah wajar.
Namun adalah kesalahan dan kebodohan jika kita terjebak dan terus meratapi kesalahan dan tetap dalam perasaan kecewa dan penyesalan. Apalagi jika kita tidak mau bangkit dan belajar dari kegagalan kita.
Selama kita masih diperkenankan TUHAN untuk hidup, berarti masih ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dan kegagalan kita, masih ada kesempatan bagi kita mendapat keberhasilan dan kejayaan yang bisa kita raih di masa depan.
Jika TUHAN mengampuni kita, mengapa kita tidak mau mengampuni diri kita? Jika TUHAN masih memberikan kesempatan bagi kita untuk berhasil, mengapa kita tidak bisa berharap dan memberikan kesempatan bagi diri kita sendiri untuk meraih keberhasilan? Jika TUHAN tidak berhenti berharap untuk kita, mengapa kita harus menyerah?
Karena Tuhan tidak pernah putus asa kepada kita, apapun keberadaan kita. TUHAN sanggup memulihkan dan memperbaiki kehidupan kita dengan kuasa-Nya yang penuh kasih. TUHAN mampu membuat kegagalan dan kesalahan kita menjadi pengalaman dan pelajaran berharga dalam hidup kita.
Ingatlah… TUHAN tidak pernah ingin melihat keadaan kita selalu terpuruk dan kehilangan pengharapan. Sebab Dia Allah yang selalu setia menolong kita.
(dyonn)
0 komentar:
Posting Komentar