Nahum 1-3;
“ Siapakah yang tahan berdiri menghadapi geram-Nya?”
Tidak ada orang di muka bumi ini dengan aman bisa memandang rendah TUHAN, Allah Yang Mahakuasa, Sang Pencipta alam semesta. Nabi Nahum mengatakan "Siapakah yang tahan berdiri menghadapi geram-Nya? Dan siapakah yang tahan tegak terhadap murka-Nya yang bernyala-nyala? Kehangatan amarah-Nya tercurah seperti api, dan gunung-gunung batu menjadi roboh di hadapan-Nya."
TUHAN adalah Allah yang mengendalikan matahari, bulan dan galaksi yang membentang di luar angkasa yang luas. TUHAN juga yang menguasai keberadaan dari seluruh isi bumi, bahkan mengendalikan bangsa-bangsa. Dia yang berkuasa untuk membuat suatu bangsa menjadi jaya atau runtuh.
Sayangnya, dalam sejarah ada satu bangsa yang berpikir mereka bisa meremehkan TUHAN. Bangsa itu adalah Asyur yang beribu kota Niniwe. Ketika TUHAN berbicara lewat nabi Nahum mengenai penghukuman yang akan dialami oleh Niniwe, justru mereka tidak mempedulikan peringatan dari TUHAN. Tak ada tanggapan. Akibatnya, Niniwe mengalami kehancuran dan dirusak oleh para penyerbunya. Bangsa Asyur tidak membayangkan dan menatap ke depan untuk melihat gundukan reruntuhan dan puing-puing yang sunyi dari kota Niniwe, kalau mereka mengacuhkan peringatan TUHAN. Mereka hanya melihat keadaan mereka yang pada waktu itu sebagai suatu bangsa masih tegak berdiri, mereka hanya melihat kebesaran mereka pada saat itu. Mereka tidak sadar bahwa yang ada dalam dunia semuanya adalah sementara dan tidak kekal. Dan semuanya tergantung sepenuhnya pada TUHAN, Yang Mahakuasa.
Ini adalah bagi cerminan untuk kita pada hari ini! Baik individu ataupun bangsa tidak boleh mengabaikan atau meremehkan TUHAN. Karena TUHAN adalah kekal, kekuatan kuasa-Nya dahsyat dan besar juga adalah kekal. Tidak ada yang bisa menyamai keberadaan kekuasaan TUHAN.
Saudara yang terkasih, jangan meremehkan TUHAN, tetapi marilah kita selalu menghormati dan memperhatikan-Nya dengan selalu mendengar firman-Nya. (JO)
0 komentar:
Posting Komentar