"Tetaplah berdoa"
(I Tesalonika 5:17)
Dalam
pelayananNya, Tuhan Yesus banyak memberikan contoh atau teladan yang harus kita
ikuti, salah satunya tentang kehidupan doaNya, di mana Dia senantiasa
menyediakan waktu untuk bercakap-cakap dengan Bapa saat pagi masih gelap.
BagiNya Bapa adalah segalanya. Keintiman dengan Bapa inilah yang menjadi
kekuatan dalam pelayanan Yesus. Alkitab tidak pernah mencatat Yesus merasa
bosan atau jemu berdoa. Justru Dia begitu teguh menjalankan waktu-waktu
tetapNya berdua dengan Bapa dalam doa.
Berbicara
kepada Bapa melalui doa bukalah sekedar runtinias atau kebiasaan bagi Yesus,
melainkan suatu kerinduan yang dalam untuk bertemu, memandang wajahNya dan
memahami kehendakNya.
Saat
berada di Yerusalem Tuhan Yesus biasa berdoa di taman Getsemani di
bukit Zaitun. Di tempat itu pula Dia sering berkumpul dengan murid-muridNya.
Tuhan Yesus sangat disiplin dalam hal waktu; Ia berdoa secara teratur di pagi
hari guna mempersiapkan hati dan mempertajam kepekaanNya terhadap kehendak
Bapa.
Hal
ini juga dilakukan oleh Daud. Daud
mencari hadirat Tuhan terlebih dahulu sebelum memulai segala sesuatu (Mazmur
57:9). Begitu juga dengan Daniel. Daniel memiliki tempat dan waktu khusus di
mana ia secara teratur berdoa (Daniel 6:11b). Inilah kekuatan Daniel sehingga
ia tetap berkemenangan meski berada dalam situasi yang sangat menakutkan dan
berbahaya.
Bagaimana
dengan kita? Apakah kita selalu menyediakan waktu untuk berkomunikasi secara
pribadi dengan Tuhan? Ataukah kita terlalu sibuk dengan rutinitas kita setiap
hari? Ingatlah bahwa Berdoa secara teratur adalah kunci memiliki hidup
berkemenangan! Dengan berdoa kita mendapatkan kekuatan serta jaminan penyertaan
dan perlindungan Tuhan. Kita harus terus membangun keintiman dengan Bapa di
Sorga melalui disiplin dalam berdoa.
0 komentar:
Posting Komentar