“Karena
bagikuhidup
adalah Kristus
dan
matiadalahkeuntungan”
(Filipi 1:21)
Tahun
kemarin saya mengunjungi sebuah Rumah Sakit jiwa, di Rumah sakit jiwa itu
sedang dibangun gedung baru. Rasa ingin tahu membuat saya bertanya-tanya ketika
bercakap-cakap dengan salah satu dokter di RSJ itu. Dokter itu mengatakan bahwa
gedung itu dibangun untuk menambah kamar pasien dikarenakan pasien di RSJ
tersebut terus bertambah. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang mengalami
gangguan kejiwaan. Saudaraku, semua keadaan di dunia ini memang harus terjadi,
kita tidak bisa menolaknya. Depresi adalah akibat dari berusaha menolak apa
yang harus terjadi dan ini karena tidak mempunyai sandaran hidup yang jelas dan
kuat. Kita adalah anak-anak Tuhan, dan jika ini benar, maka tempat sandaran
kita adalah Tuhan Yesus. Dan jika Yesus menjadi sandaran hidup kita, maka tidak
ada kata depresi dalam hidup kita. Memang secara psikologi ada yang namanya
depresi ringan, tapi pada dasarnya orang yang mengalami depresi jenis ini pun
dikarenakan alasan yang sama tadi. Paulus, mengalami keadaan-keadaan yang dapat
kita katakan membuat dia depresi. Dia tidak melakukan kejahatan tapi di
penjara, dijadikan penjahat. Belum lagi kelakuan orang-orang yang telah lebih
dulu percaya Yesus tetapi melayani dengan motivasi yang ngak benar. Dan yang
jelas adalah Paulus diperhadapkan dengan keadaan yang membuat dia dapat
kehilangan nyawa. Tapi Paulus tidak menunjukkan depresi dalam setiap
kalimatnya. Bahasanya penuh nada sukacita, nada kegembiraan dan kesenangan.
Paulus bisa seperti itu karena dia tahu dengan pasti kepada siapa dia menyandarkan
hidupnya. Tanpa keraguan sedikitpun. Dia mengenal baik kepada siapa Dia
bersandar. Dan sangat kuat dia mempercayai tempat sandarannya itu. Lihat saja
bahasanya: “karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”.
Tempat sandaran Paulus adalah Yesus. Siapakah tempat sandaran hidup saudara?
Yesus, benarkah? Atau mungkin uang, manusia, kekuatan sendiri atau …? Imanuel. (SE)
0 komentar:
Posting Komentar