Daniel
5:1-30
Lukas
6:27-36
“Dan
jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan
menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu?”
(
Lukas 6:34 )
“Kemudian
Daniel menjawab raja: “Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku
kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan
memberitahukan maknanya kepada tuanku.” ( Daniel 5:17 ).
Raja Babel, yaitu Belsyazar menawarkan
banyak hadiah indah dan kekuasaan yang
besar pada Daniel jikalau Daniel dapat menerangkan tulisan yang muncul pada
dinding istana raja. Tetapi Daniel menolak hadiah yang ditawarkan oleh raja
Belsyazar. Daniel tidak termotivasi menjelaskan tulisan tersebut karena adanya hadiah
atau imbalan. Dia mau melakukan itu
tanpa mengharapkan pamrih atau upah. Ini menunjukkan sikap yang tulus dari diri
Daniel. Bahkan sejarah hidupnya,
menunjukkan bahwa ia banyak melakukan kebaikkan dan hal-hal yang benar lainnya.
Daniel tidak menunjukkan tidak hormat
dalam menolak hadiah dari sang raja, tetapi dengan sangat santun dan dengan
bijaksana. Dia mengatakan pada raja bahwa semua hadiah dari sang raja hanya
akan memberikan sedikit kebaikkan pada diri Daniel. Dengan membaca dan
memberitahukan makna dari tulisan di dinding istana raja itu berarti dia mau
menunjukkan pengabdian pada sang raja. Sekalipun Daniel ditawari untuk menjadi
penguasa ketiga yang tertinggi dalam kerajaan itu, Danel tidak mau menerimanya.
Ketika memberikan penafsiran, Daniel
memberikan arti dari tulisan yang ada di dinding istana raja dengan jujur dan
benar kepada raja. Dia tidak mau memberikan tafsiran hanya untuk menyenangkan
hati raja. Tetapi menjelaskan segala sesuatu sengan sebenarnya.
Saudara yang terkasih…
Apakah Anda benar-benar mengasihi
Allah dengan tulus? Apakah Anda mau melakukan kebaikkan tanpa mengharapkan upah
atau balasan?
Melakukan yang benar harus menjadi
prioritas utama kita, tanpa harus memikirkan bagaimana kita dapat memperoleh
imbalan atau balasan.
0 komentar:
Posting Komentar