2 Raja-raja 20:12-19
“…ketika itu Allah meninggalkan dia untuk mencobainya,
supaya diketahui segala isi hatinya.”
( 2 Tawarikh 32:31 )
Satu ujian dapat menunjukkan siapakah dan apakah karakter yang sebenarnya dari seseorang. Karena dengan melalui tantangan, maka kepribadian asli dari sesorang bisa nampak lewat bagaimana ia bisa menghadapi ujian tersebut.
Dalam Alkitab TUHAN menguji Hizkia untuk mengetahui pribadi apakah Hizkia dan apa sebenarnya segala isi hati Hizkia. (2 Tawarikh 32:31). Sebenarnya ketika dalam ujian, TUHAN tidak pernah benar-benar meninggalkan Hizkia. Karena tujuan sesungguhnya TUHAN menguji Hizkia yaitu untuk menguatkan Hizkia, membangun karakternya menjadi lebih baik, dan
mempersiapkan Hizkia agar siap dalam menghadapi tugas yang akan diberikan kepadanya.
Biasanya pada waktu kita sedang menikmati keberhasilan, kita dapat hidup dengan tenang dan dapat bersikap dengan baik. Kita bagaikan berselubungkan kebaikkan dengan segala kemurahan, kesabaran dan keramahan. Tetapi apabila muncul tekanan, masalah dan penderitaan dalam hidup, maka semua kebaikan kita yang tipis itu akan segera tersingkir. Kecuali kita menunjukkan kebaikkan kita karena memiliki kekuatan kasih yang berasal dari Allah.
Saudaraku yang terkasih…
Apakah sebenarnya sifat dan pribadi Anda ketika berada dalam tekanan atau ketika segala sesuatu di sekeliling kita semuanya berjalan tidak sesuai dengan harapan kita?
Apakah Anda akan menyerah dengan keadaan, atau kita mulai menunjukkan sikap yang mempersalahkan situasi, pribadi orang lain, atau bahkan mempersalahkan TUHAN?
Atau apakah Anda akan tetap menunjukkan kesetiaan dalam iman dan berharap pada kuasa kasih Allah?
Orang yang selalu berhubungan dengan TUHAN tidak akan khawatir dengan segala ujian yang akan datang untuk memperlihatkan siapa diri mereka sebenarnya. (dyonn)
0 komentar:
Posting Komentar