Lukas 13:1-5
“Tidak! KataKu kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat,
kamu semua akan binasa atas cara demikian”
( Lukas 13: 3,5 )
Banyak orang memiliki persepsi yang salah dalam menilai penderitaan yang terjadi. Ketika melihat orang-orang mengalami penderitaan ataupun malapetaka, mereka langsung mengaitkan hal tersebut dengan dosa. Bagi mereka orang yang mengalami penderitaan tersebut adalah akibat dari dosa yang ia perbuat.
Memang ada penderitaan yang disebabkan oleh dosa, tapi tidak semua penderitaan yang terjadi adalah akibat dari dosa.
Dalam Firman Tuhan ini, Yesus mau menekankan bahwa penderitaan yang menimpa seseorang tidak dapat dikaitkan langsung dengan dosa orang tersebut. Penderitaan bisa saja dialami oleh siapapun.
Termasuk kepada mereka yang sedang berlaku benar, bahkan ketika sedang beribadah kepada Tuhan sekalipun. Orang yang menderita karena berlaku benar seringkali kita katakan sebagai “salib” yang harus ia tanggung dan bilamana ia tabah, setia dan sabar untuk memikulnya, ia akan menerima upah / pahala dari Tuhan.
Mati karena penderitaan, musibah ataupun malapetaka tidak menjadi ukuran buat kebenaran atau dosa seseorang.
Tuhan Yesus menjelaskan kepada orang-orang yang membawa kabar tentang penganiayaan yang dilakukan oleh Pilatus, bahwa yang lebih penting bagaimana kita menilai dari cara matinya seseorang yaitu apakah dia sudah bertobat atau belum. Jika mereka belum bertobat, maka mereka akan mengalami kematian yang akan membawa kepada kebinasaan kekal.
Suatu kali murid-murid Yesus bertanya mengenai orang yang dilahirkan buta. Apakah orang yang buta sejak lahirnya disebabkan oleh dosanya atau dosa orang tuanya? Yesus menjawab, “bukan dia dan bukan juga orang tuanya.” (Yohanes 9:1-3).
Jadi, penderitaan yang saat ini dialami oleh saudara-saudara kita melalui bencana alam, kecelakaan, dll. tidak dapat serta merta kita katakan sebagai akibat dari keberdosaan mereka. Karena belum tentu, kita yang saat ini tidak mengalami penderitaan (bencana) lebih baik dari mereka yang mengalami penderitaan tersebut.
Yang terpenting bukan bagaimana caranya kita mati, tetapi bagaimana keadaan kita sebelum kita mati. Apakah sudah bertobat atau belum?
0 komentar:
Posting Komentar