1 Raja-raja 19:9-18
“Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.”
( 1 Raja-Raja 19:12 )
Ada suatu saat dimana kita merasakan sulitnya untuk bersekutu dengan TUHAN. Dimana sukacita, kedamaian, dan hal-hal yang kita nikmati dalam hadirat TUHAN tidak kita rasakan. Sebagai orang percaya, ini merupakan saat yang tidak nyaman.
Sesungguhnya ada beberapa hal yang membuat kita tidak menikmati hadirat TUHAN dalam doa.
1) Kita tidak peka akan kehadiran TUHAN.
Kita hanya berfokus pada diri kita, bukan pada TUHAN. Kita terpaku pada metode-metode, berharap sensasi-sensasi dalam persekutuan dengan TUHAN, ingin manifestasi-manifestasi roh, emosi yang meluap-luap yaitu menghendaki suasana hadirat ALLAH harus sesuai dengan pikiran dan kehendak kita.
2) Adanya penghalang.
Ada kemungkinan dikarenakan Iblis yang menghalangi dan mengganggu kita untuk bersekutu dengan TUHAN atau juga dosa yang memisahkan kita dengan TUHAN. Sehingga kita kehilangan damai sejahtera dan sukacita dalam persekutuan dengan TUHAN.
3) Karena ALLAH ingin menyatakan kehadiran-NYA dgn cara-NYA yang baru.
Kemungkinan lain adalah TUHAN ingin memberi kita pengalaman yang baru untuk bersekutu dengan-NYA. DIA ingin menyatakan kehadiran-NYA sesuai kehendak-NYA. ALLAH dapat hadir walau tanpa kita sadari, karena seluruh indra, perasaan dan pikiran kita sangat terbatas untuk menyelami keberadaan ALLAH.
Dalam ayat 11-12 TUHAN tidak menyatakan diri-NYA dalam manifestasi dan sensasi yang luarbiasa dahsyat atau hebat dalam angin besar, gempa dan api. Namun justru ALLAH menyatakan kehadiran-NYA dengan kelembutan dan ketenangan lewat angin sepoi-sepoi basa. Tetapi Elia tahu dan peka terhadap kehadiran TUHAN, apapun situasi yang dihadapinya.
Kita perlu belajar dari nabi Elia yang peka dan memahami akan kehadiran TUHAN, dan yang tidak terpengaruh dan tergantung pada hal-hal yang ada di sekitarnya. (dyonn)
0 komentar:
Posting Komentar