Mazmur 84:1-13
"Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau,
yang berhasrat mengadakan ziarah!"
( Mazmur 84:6 )
Manusia hidup tak pernah luput dari masalah. Tetapi pemazmur menyatakan berbahagialah manusia yang saat dalam masalah menyandarkan kekuatannya hanya kepada Allah.Jadi bukan seberapa besar masalah yang kita alami, namun bagaimana tanggapan dan reaksi kita di kala sedang dalam masalah itu. Dalam keadaan terjepit apakah kita mengandalkan kepandaian dan kekuatan sendiri? Ataukah kita mencari sesama lalu bersandar kepadanya? Adalah bijak bila dalam kesesakan kita bertindak seperti tertulis di Mazmur 86 ini. Pada saat-saat yang gawat, kritis, detik-detik saat kita akan tenggelam dan binasa dalam bencana kesulitan apa pun kita harus berseru dan lari kepada Tuhan, mohon keselamatan dari-Nya. Jangan sekali-kali menaruh harapan pada manusia karena pertolongan mereka terbatas. Kita akan kecewa karena mereka tak dapat menolong kita. Bahkan sebaliknya ada kemungkinan mereka akan mencela dan mencemooh kita dengan ejekan atau macam-macam perkataan negatif.
Kita harus belajar seperti pribadi yang disebutkan dalam Mazmur ini. Dalam keadaan apa pun ia senantiasa mempersembahkan korban syukur dan bersekutu dengan Allah. Ia berkata: "Betapa disenangi tempat kediamanMu, ya Tuhan semesta alam! Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup." Itulah kunci kemenangan hidup! Mengapa banyak orang kristen hidup sebagai pecundang? Karena mereka tidak karib dengan Allah. Mereka menjadikan-Nya sebagai “tambal butuh” atau “lampu Aladin” saja, mendekat kepada-Nya saat perlu saja. Akibatnya saat dalam pergumulan berat langsung stress, mengomel dan mengasihani diri sendiri. Berbeda dengan orang yang senantiasa karib dengan Tuhan, "Berbahagialah orang yang tinggal di rumahMu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Sela. Mereka berjalan makin lama makin kuat, " (Mazmur 84:5, 8a).
Saudaraku, seberapa besar kerinduan kita mencari Tuhan dan seberapa besar bersandar pada-Nya menentukan besarnya kekuatan kita. (SOG)
0 komentar:
Posting Komentar