Ibrani
12:28
“Jadi, karena kita menerima kerajaan yang
tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah
dengan cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut”

Sebagai pengikut Kristus, kita
harus menyadari bahwa Ibadah adalah penggunaan potensi kehidupan untuk kemuliaan
Tuhan yang ditujukan atau dirasakan oleh kita sendiri dan orang-orang di
sekitar kita. Dengan demikian, wilayah ibadah adalah seluruh tempat dimana kita
berada (Yakobus 1:27). Dimanapun kita mengembangkan diri, menggunakan potensi
bagi Tuhan yang ditujukan dan dirasakan bagi sesama adalah tempat ibadah.
Dengan demikian, rumah ibadah yang sesungguhnya adalah rumah keluarga kita,
toko dimana anak-anak Tuhan berdagang, kantor tempat bekerja, pabrik, tempat
bisnis, sekolah, kampus dan lain sebagainya.
Mulai sekarang, jangan merasa
beribadah kepada Tuhan hanya pada waktu ke gereja. Tetapi, kita harus merasa
sedang beribadah kepada Tuhan ketika ke tempat bekerja, di kantor, warung, toko
dan lain sebagainya. Pada waktu pulang ke rumah setelah selesai bekerja mencari
nafkah bukan berhenti beribadah, tetapi beribadah di rumah untuk mengurusi dan
memperhatikan keluarga. Hendaknya kita tidak lagi
dibelenggu oleh pemikiran bahwa ibadah hanya didalam gereja, khususnya yang
bertalian dengan penyelenggaraan liturgi. Ini akan membuat kecenderungan
praktik manipulasi rohaniwan yang tidak lurus terhadap jemaat Tuhan yang mudah
menjadi korbannya. Ibadah adalah seluruh kehidupan ini. Di gereja jemaat Tuhan
belajar Firman Tuhan, yaitu bagaimana menyelenggarakan hidup. Di gereja jemaat
mendapat “briefing-nya”. Sedangkan dalam kehidupan setiap hari jemaat
menjalankan “praktiknya”.
(SOG)
(SOG)
0 komentar:
Posting Komentar