II Timotius 3:16
Yosua 1:8
" Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku"
(Mazmur
119:105)
Ada sebuah kisah lama tentang seorang kapten
sebuah kapal yang sedang berlayar dalam malam yang gelap dan kelam. Kapten
tersebut tiba-tiba memperhatikan sebuah sinar trang langsung didepannya, dan ia
tahu bahwa kapalnya sedang ada dalam jalur tabrakan dengan terang itu. Ia
bergegas ke radio dan mengirimkan suatu pesan darurat, dengan menuntut kapal
tersebut untuk merubah jalurnya sepuluh derajat ke timur.
Beberapa detik kemudian, ia menerima sebuah
pesan jawaban. Pesan itu berkata, “Tidak dapat melakukannya. Ubahlah jalur Anda
sepuluh derajat ke barat.”
Kapten itu menjadi marah. Ia mengirimkan
pesan tidak jelas lainnya. “Aku adalah seorang kapten angkatan laut. Aku
menuntutmu mengubah jalurmu.”
Ia menerima pesan kembali beberapa detik
kemudian. Pesan itu berbunyi, “Aku adalah kelasi kelas dua. Tidak dapat
melakukannya. Ubahlah jalur Anda.”
Kapten itu sekarang sangat marah. Ia
mengirimkan sebuah pesan terakhir. Bunyinya, “Aku adalah sebuah kapal perang,
dan aku tidak mau mengubah jalurku!”
Ia mendapat pesan pendek sebagai jawaban.
Bunyinya, “Aku adalah sebuah mercusuar. Itu pilihan Anda, pak.
Sering kali, kita seperti kapten angkatan
laut itu, keras hati dan keras kepala. Sudah tahu bahwa kita salah tapi kita
tidak mau mengubah hidup kita. Apalagi jika yang menyuruh kita untuk berubah
adalah orang lebih muda atau orang yang “level”nya lebih rendah dari kita.
Mengapa kita tidak mau berubah? Karena kita
merasa paling benar, paling baik, paling pintar dan di atas segala-galanya.
Saudaraku, jadikan Alkitab sebagai mercusuar
pribadi kita yang akan selalu menyinarkan kebenaran dalam kehidupan kita, dan
akan selalu menyatakan dan mengatakan kepada kita bahwa kita harus merubah
jalur, jika kita sedang berjalan di jalur yang salah.
0 komentar:
Posting Komentar