Matius
6:25-34
“Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya
dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya”.
(Matius
6:27)
Kalau kita bertanya kepada beberapa orang
demikian: “apa yang Anda cari dalam kehidupanmu?” Jawaban mereka
bermacam-macam. Ada yang mengatakan mencari pekerjaan supaya mendapatkan uang,
yang lain mengatakan mencari keuntungan. Apakah jawaban mereka itu salah? Sama
sekali tidak, karena uang dan keuntungan adalah kewajiban setiap orang yang
bekerja. Dalam pembacaan Firman Tuhan hari ini menjelaskan kepada kita tentang
sesuatu yang penting, yaitu Kerajaan Allah. Apa itu Kerajaan Allah?
Kerajaan Allah adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
suasana, damai sejahtera, aman,
nyaman dan sukacita abadi yang dirindukan dan dinanti-nantikan oleh
semua orang.
Firman Tuhan mengajarkan kita untuk tidak
kuatir. Pertanyaannya adalah apakah salah seseorang itu kuatir? Siapa bilang
itu salah dan tidak boleh kuatir? Bohong jika ada orang yang mengatakan bahwa
dia tidak kuatir sama sekali ketika anaknya sering pulang larut malam dengan
alasan yang tidak jelas. Atau ketika keluarga dekatnya mengalami kecelakaan.
Yang dimaksud “jangan kuatir” di sini adalah perasaan kuatir yang sangat
berlebihan, yang dapat membuat kita terdiam dan tidak dapat melakukan tindakan
apapun. Artinya, jika kita terus- menerus merasakan kekuatiran yang berlebihan
dan tidak melakukan tindakan apapun dalam hidup ini, maka kita sama dengan
orang-orang atau bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah (6:32).
Dengan kata lain, jika seseorang kuatir
dengan apa yang hendak ia makan besok, sementara ia tidak melakukan satu
tindakan pun yang dapat mendatangkan makanan, maka itu adalah kekuatiran yang
salah, dan orang yang demikian adalah sama nasibnya dengan mereka yang tidak
mengenal Allah.
Dalam firman Tuhan ini, Yesus mau mengajarkan
kepada kita bahwa ada sesuatu yang jauh lebih utama dari makanan, minuman dan
pakaian, yaitu Kerajaan Allah. Mencari atau mengutamakan Kerajaan Allah
terlebih dahulu adalah hal yang paling utama maka semuanya akan ditambahkan
kepada kita semua orang percaya. Jadi mengapa kita harus kuatir secara
berlebihan?
0 komentar:
Posting Komentar