2
Korintus 9:6-8
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya
dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
(Gakatia 6:7)
Dahulu kala, ada seorang petani Skotlandia.
Namanya Fleming. Suatu hari, saat sedang mencari nafkah untuk keluarganya, ia
mendengar teriakan minta tolong dari rawa-rawa di dekatnya. Ia menaruh
peralatannya dan berlari ke rawa-rawa tersebut. Di sana, ada seorang anak
lelaki yang ketakutan karena terjebak dalam lumpur hisap, sedang menjerit dan
berjuang untuk melepaskan dirinya. Fleming menyelamatkan anak tersebut dari
sesuatu yang bisa membuatnya mati pelan-pelan secara mengerikan. Hari berikutnya, sebuah kereta kuda datang ke rumah
petani Skotlandia itu. Seorang bangsawan berpakaian elegan
melangkah keluar dan memperkenalkan dirinya sebagai ayah dari
anak yang diselamatkan Fleming. "Aku ingin membayarmu,"
kata sang bangsawan. "Kamu telah menyelamatkan nyawa anakku."
"Tidak usah, aku tidak bisa menerima bayaran untuk apa yang telah
aku lakukan kemarin," petani skotlandia itu menjawab. Saat itu juga,
anak dari petani itu keluar dari pintu gubuknya. "Apakah itu anakmu?"
tanya si bangsawan. "Ya," sang petani menjawab dengan bangga.
Sang bangsawan berkata, "Aku akan membuat sebuah kesepakatan. Biarkan
aku mengambil anakmu dan memberikannya pendidikan yang baik. Jika anak itu
seperti ayahnya, ia akan menjadi seorang lelaki yang sangat bisa kamu
banggakan." Dan anak itu berhasil. Anak dari petani itu lulus
dari St. Mary's Hospital Medical School di London, dan menjadi
dikenal di seluruh dunia dengan nama Sir Alexander Fleming, penemu Penicillin.
Semua yang sudah kita tabur,
pasti tidak akan pernah sia-sia. Tetapi dalam kehidupan ini kita tidak dapat
memikirkan hal-hal jasmani saja, sebab kita hidup dalam dua dimensi yaitu
dimensi rohani dan jasmani. Apabila kita hanya memikirkan dan menabur hal
jasmani saja, maka jangan pernah mengharapkan tuaian rohani. Jika saat ini kita
sedang menabur, taburlah hah-hal baik yang bersifat kekal, agar kita tidak
menuai kebinasaan. Jika kita sedang menuai, jangan pernah protes atau
menyalahkan orang lain apalagi Tuhan,
karena itu adalah hasil dari apa yang sudah kita tabur.
“Siapa memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi
minum, ia sendiri akan diberi minum” (Amsal 11:25).
0 komentar:
Posting Komentar