Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku
sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang
kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang
telah mengasihi aku…
(Galatia
2:20)
Ada kisah nyata tentang seorang bapak
tua yang pecandu alkohol di Kalifornia bernama Rings. Sejak menerima Kristus
sebagai Juruselamat, ia tak pernah lagi memakai nafkahnya untuk membeli
alkohol. Meski hanya tinggal di kabin mobil, ia pun tak berusaha menyewa tempat
tinggal yang lebih baik. Ia memakai semua uangnya untuk membeli bahan makanan
dan memasaknya bagi para tunawisma, sembari bercerita tentang Yesus yang telah
memberi kemerdekaan dalam hidupnya. Ia mengatakan Tuhan-lah yang menyuruhnya
memberi makan orang lain dengan uang yang Dia berikan, karena Tuhan mengasihi mereka.
Ketika
kita mengenal dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sudah
seharusnya kita menunjukan suatu perubahan positif dalam hidup kita. Ada
buah-buah yang baik yang dihasilkan. Akan menjadi sia-sia momen ketika kita
menerima Kristus jika tidak ada perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Karena
orang yang menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya dengan
sungguh-sungguh, secara otomatis terjadi perubahan positif dalam kehidupannya.
Kita
mengenal siapakah Paulus ini sebelumnya. Dahulu ketika Paulus masih menyandang
nama seorang 'Saulus', ia adalah seorang musuh orang-orang Kristen. Ia adalah
musuh para pengikut Kristus. Ia dengan berbagai cara telah berusaha agar
kelompok kristen dibekukan, agar mereka tidak membuka mulut dan bersaksi
tentang Yesus yang bangkit. Ia telah memberikan peritah untuk merajam Stefanus
dengan batu hingga mati. Itu adalah kisah masa silam tentang Paulus. Namun saat
ini ia telah berubah. (Yesus yang bangkit) telah mengubah dirinya.
Apa saat
ini kita pun sudah berubah? Atau hanya sebatas perkataan saja bahwa “aku sudah
berubah” tapi tidak menunjukan buah dari perubahan itu. Jangan pernah berkata
bahwa aku sudah berubah, jika kita masih melakukan kebiasaan-kebiasaan kita
yang buruk.
0 komentar:
Posting Komentar