Yesaya 42:18-25
“Siapakah
yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh?
Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN?”
(Yesaya 42:19)
Kita mungkin mengetahui istilah Doof
indie atau tuli gaya Hindia. Dopf Hindie
merupakan perilaku atau sikap kaum pribumi yang sangat tidak disukai oleh
petinggi Belanda pada zaman penjajahan dahulu. Sikap seperti ini banyak
dikritik oleh para menir Belanda. Kaum pribumi yang dipekerjakan sebagai pembantu di rumah
petinggi Belanda itu sering berpura-pura
tidak mendengar perintah tuannya. Kalau dimarahi, mereka berkilah, "Maaf
saya tidak dengar, Tuan."
Perilaku ini sepertinya mirip dengan
kebiasaan bangsa Israel. Awalnya, Israel punya julukan hebat: hamba Tuhan.
Namun, sang nabi menyindirnya sebagai hamba Tuhan yang buta dan tuli. Firman
Tuhan yang kita baca saat ini berisi teguran kepada bangsa Israel yang adalah
umatNya. Dikatakan bahwa bangsa Israel adalah satu-satunya bangsa yang buta dan
tuli: "Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti
utusan yang Kusuruh?" (Yesaya 42:19). Bermata, tetapi tidak melihat.
Bertelinga, tetapi tidak mendengar. Intinya, nabi Yesaya mengatakan si hamba
Tuhan ini berindra, namun indranya tak berfungsi. Mendengar itu bukan sekadar
untuk menangkap bunyi yang datang, melainkan juga untuk menyimak dan memahami.
Begitu juga terhadap perintah Tuhan ( Yesaya 42:23).
Saudaraku, Bila kita sungguh-sungguh
mendengarkan, kita akan tahu maksud Tuhan; baik dalam peristiwa-peristiwa yang
sudah berlalu, maupun peristiwa yang sekarang. Dan menjadikan itu sebagai modal
untuk mengantisipasi apa yang akan datang. Dunia ini begitu bising dengan
suara, teori, pendapat, serta gagasan kita sendiri tentang banyak hal. Mungkin
itu sebabnya kita tidak mau atau tidak bisa lagi mendengarkan suara Tuhan. Kita
lebih terfokus kepada suara-suara disekeliling kita yang tidak membangun
iman.
Hari ini merupakan kesempatan bagi kita untuk
berdiam, mendengarkan, dan melihat realitas hidup. Lalu bersiaplah untuk
mendengarkan dengan telinga yang peka menangkap suara dan kehendak-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar