Lukas
21:1-4
“Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan seluruh nafkah yang dimilikinya
(Lukas
21:4)
Saya setuju ketika membaca suatu pernyataan
yang mengatakan bahwa “Nilai sebuah pemberian terletak pada ketulusan dan
pengorbanan yang melandasinya”.
Dari pernyataan ini kita bisa belajar bahwa
pemberian kita akan menjadi sebuah pemberian yang berharga jika pemberian
tersebut didasari dengan ketulusan dan ada unsur pengorbanan di baliknya. Bukan
supaya kita mendapat pujian atau berharap ucapan terima kasih. Bukan supaya
kita dianggap kaya karena bisa memberi lebih dari yang lain. Bukan untuk
menyombogkan diri. Kita memberi
karena memang mau memberi. Motivasai yang salah dan tidak
tulus akan membuat pemberian kita tidak bernilai dan tidak berarti dihadapan
Tuhan.
Simaklah cerita berikut ini: Yanto adalah
seorang penarik becak berusia separuh baya. Ia biasa mangkal di depan Rumah
Sakit Bethesda, Yogyakarta. Pekerjaannnya ini adalah sebuah pekerjaan dengan
penghasilannya tidak tetap. Kalau sedang sepi, ia hanya memperoleh sekitar
Rp10.000,00 sehari. Kalau sedang ramai, biasanya sehari bisa sampai Rp25.000,00
- Rp30.000,00. Dari penghasilannya itu, selain tentu untuk menghidupi istri dan
tiga orang anaknya di kampung, Pak Yanto juga selalu menyisihkan untuk memberi
persembahan bagi gerejanya yang tengah direnovasi.
Saudaraku, memberi dengan tulus dan disertai
pengorbanan akan menjadi pemberian yang sangat berarti dan jauh lebih bernilai,
terlepas besar kecilnya nilai nominal pemberian itu.
Inilah
yang dilakukan oleh janda miskin yang kita renungkan hari ini. Ia memberi
banyak justru dalam kekurangannya. Dan dari pemberiannya itu tercermin pula
ketulusan. Ia memberi tanpa berpikir apa yang akan diperolehnya sebagai
balasan; betul-betul sebuah pemberian atas dasar kerelaan dan karena keinginan
untuk memberi yang terbaik. Itulah sebabnya di mata Tuhan, pemberiannya itu
jauh lebih bernilai dari semua pemberian yang lain (Lukas 21:3).
0 komentar:
Posting Komentar