1 Korintus 10:13
Matius 16:24
“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan
mengikut Aku, ia tidak layak bagiKu”
(Matius 10:38)
Pada suatu hari, seorang guru memerintahkan
murid-muridnya untuk memikul kayu-kayu mereka. Kata guru, “Pikul kayu ini dan
berjalanlah lurus, aku menunggu kalian di depan sana. Aku sudah menyediakan
sebuah hadiah buat kalian di sana.” Kemudian para murid mengambil kayu
panjangnya 5 meter dan mulai memikulnya, berjalan lurus ke depan.
Di tengah jalan salah seorang muridnya yang
pertama, merasa bahwa kayu yang dia pikul terlalu berat. Dia berhenti sejenak
untuk beristirahat. Sebuah ide muncul. Dipotongnya kayu tersebut 1 meter. Dia
pun membawa kayunya sambil berlari, menyusul teman-teman yang didepannya dan
menyarankan seperti yang dia lakukan. Tapi temannya tidak ada yang mau
mengikuti saran dia.
Setelah sekian kilometer dia merasakan
kembali kayunya terlalu berat. Kemudian dia memotong kayunya 1 meter lagi, jadi
yang tersisa tinggal 3 meter. Akhirnya sampailah rombongan tersebut pada sebuah
jurang yang sangat dalam dan memiliki lebar kira-kira 4 meter. Setelah sekian
lama berpikir, ada seorang murid memiliki sebuah ide. Kemudian dia rebahkan
kayunya ke jurang, dan berjalan menyeberang jurang tersebut dengan menggunakan
kayunya. Sampailah murid itu di ujung jurang. Dia menarik kayunya untuk
dipikulnya kembali menghadap sang guru.
Melihat murid itu berhasil melakukannya, maka
menyusullah murid-murid yang lain. Mereka melakukan persis apa yang telah
dilakukan murid tadi. Tinggallah murid yang satu hanya melihat ke
teman-temannya. Dia bingung dan menyesal, kenapa dia memotong kayunya. Dia
melihat ke seberang dan mendapati teman-temannya telah bertemu dengan sang
guru, menyesallah dia.
Saudaraku, Apakah anda merasa kayu yaitu
salib yang anda pikul terlalu berat? Salib anda mungkin suatu penyakit yang
tidak kunjung sembuh, kegagalan, kekecewaan, sakit hati, tekanan dari
komunitas, dan lain sebagainya. Tapi apapun bentuknya, mari kita setia
memikulnya dan terus mengikut Yesus, sebab Dialah sumber kekuatan kita. Tuhan
tahu batas kekuatan kita, maka Dia tidak akan pernah membiarkan kita dicobai
melampaui kekuatan kita.
0 komentar:
Posting Komentar