Sebab
itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini," ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan
perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu
mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"
(Ibrani
4 : 7)
Hari
ini, adalah kata penting yang harus sungguh-sungguh kita perhatikan. Banyak
orang seringkali selalu membicarakan hari esok, tentang bagaimana menata hari
esok untuk menyongsong masa depan yang baik. Namun sedikit dari kita yang
menyadari bahwa keadaan hari esok sangat ditentukan oleh bagaimana cara kita
hidup hari ini.
Linda
Ellerbee mengatakan, “kata “saat
sekarang ini” sangat berperan penting dalam kehidupan saya, saya tidak begitu
tertarik pada rencana sepuluh tahunan. Saya ingin mengetahui dengan pasti apa
yang saya kerjakan
hari ini? Apakah hari ini adalah hari
yang baik? Dan sungguh menakjubkan, kebanyakan hari-hari saya memang baik.”
Saudaraku,
Kata hari ini adalah kata yang juga diajarkan Yesus pada kita dalam Doa Bapa
Kami. Dia mengajarkan agar kita meminta berkat untuk hari ini: “Berikanlah kami
pada hari ini makanan kami yang secukupny”. Karena Yesus juga berkata:
“Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” Jadi kita tidak perlu kuatir akan
hidup ini karena semua ada dalam kontrol Tuhan.
Pernyataan
ini bukan berarti kita harus menghambur-hamburkan uang atau berkat yang
diberikan Tuhan bagi kita pada hari ini saja. Bukan juga berarti kita tidak
boleh memiliki sebuah cita-cita dan rencana untuk mencapai sebuah tujuan hidup
kita. Namun agar kita fokus dan tidak membiarkan hari ini berlalu dengan
sia-sia. Melainkan mengisi hari ini dengan kegiatan dan hal-hal penting yang
akan menunjang masa depan kita.
Bagaimana dengan hari-hari anda? Jika
engkau masih terus kuatir akan masa depanmu dan hari esok, lupakan itu sejenak
dan serahkan itu pada Tuhan. Fokuslah pada hidup anda hari ini, karena hari
esokpun akan menjadi hari ini suatu saat ketika kita melewatinya. Jangan
sia-siakan hal ini, berbuatlah yang terbaik bagi Tuhan, keluargamu,
sahabat-sahabatmu dan bagi dirimu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar