"Kamu
inilah saksi-saksi-Ku,' dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan
percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia."
Yesaya 43:10a
Sebagai
umat Tuhan, sering kali kita lalai akan tugas kita yang paling penting. Kita
berpikir apabila telah menghabiskan waktu berjam-jam melayani di gereja itu
sudah cukup. Padahal ada suatu tugas yang sangat mendasar, yang harus kita
lakukan. Yakni pergi menjadi saksi Kristus. Menyaksikan kepada orang banyak,
apa yang Yesus perbuat terhadap diri kita. Menyaksikan Karya dan Kasih Kristus
kepada orang-orang yang berada di luar gereja. Apabila kita terlalau santai di
gereja, maka sering kali yang timbul adalah masalah. Namun kalau kita sibuk menjadi
saksi Kristus, kita tidak sempat lagi mencampuri urusan orang
lain.
Kita
sebagai anak-anak Tuhan harus bisa memberikan kesaksian terhadap sesama. Kita
bisa menjadi saksi bagi sesama dengan berbagai cara. Jadi saksi bukan hanya
dengan berkhotbah, tetapi kita juga bisa menjadi saksi melalui gaya dan teladan
hidup kita. Yakni, bersaksi walaupun tanpa kata-kata dan biarlah orang lain
melihat Kristus dalam kehidupan kita. Kita bisa tetap bersaksi lewat senyuman
dan perbuatan kita. Karena jika perbuatan kita tidak sepadan dengan perkataan,
hancurlah kesaksian kita! Dibutuhkan konsistensi utuk menjadi teladan yaitu
apabila hari ini kita berbuat baik, maka besok dan untuk selama-lamanya kita
harus terus berbuat baik.
Saudaraku,
seorang saksi, pastinya akan sangat antusias untuk bersaksi kepada orang-orang
di sekitar tentang pengalaman hidupnya di dalam Tuhan, sehingga orang lain
boleh mengenal Kristus melalui hidupnya. Jika keKristenan kita
biasa-biasa saja dan tidak jauh berbeda dengan orang dunia, maka kita pun akan
mengalami kesulitan bersaksi, karena menjadi saksi berarti iman dan juga
nilai-nilai kebenaran Kristus tidak disembunyikan, tetapi justru dinyatakan
melalui sikap, perkataan dan perbuatan.
Banyak orang Kristen
pandai bersaksi
tetapi tidak menjadikan
hidupnya sebagai saksi
0 komentar:
Posting Komentar